Senin, 01 Januari 2018

Nilai Belas Kasihan

Di awal 2018 berharap banget bisa menikmati hari-hari seperti orang pada umumnya. Hari libur yang memberikan kesempatan untuk bisa santai dan mengerjakan hal-hal yang tidak menguras pikiran dan tenaga. Walhasil, awal 2018 diisi dengan menonton film ayat-ayat cinta 2. Filmnya bagus, inspiring at all dan memberikan semangat keislaman bagi manusia yang melihatnya. Di film itu juga digambarkan bahwa setiap manusia yang berislam pasti akan menjaga tingkah laku dan perkataannya, menolong orang yang ada di sekitarnya, serta menjadi contoh bagi lingkungannya. Banyak sin-sin yang menguras emosi dan air mata, apalagi beberapa hari kebelakang gue paling suka mendengarkan hal-hal yang berhubungan dengan menambah keimanan. Laksana padang pasir, rohani gue mungkin sedang gersang dan dilanda banyak pikiran sampai mata bisa merah dan panas karena terlalu lama di depan laptop.
Ah iya, setelah balik dari mall, keliling nyari depot es krim gak ada yang buka akhirnya duduk santai di masjid Mujahidin. Something yang selama ini gue khawatirkan emang terjadi lagi. Mahasiswa mengirim pesan dan meminta perbaikan nilai. Seolah gue adalah manusia a.k.a dosen yang berhati malaikat yang mau menuruti semua kata dan permintaan mereka. Menguras tenaga beneran, terlalu banyak energi positif yang tersita karena melayani mahasiswa. Sudah semester akhir, tapi gak sadar sama kelakukan sendiri. Akhir semester maunya dapat nilai bagus tapi tidak diimbangi dengan usaha yang sepadan. Tugas ngerjain minimalis, kuis juga nilainya minimalis, terus uas juga seadanya bahkan telat lagi ngumpulin lembar jawaban, terus maunya dikasih nilai A. OMG, kelakuan generasi jaman now. Sudah semester 7, 9, 11, 13 seharusnya paham betul dong kalo ngulang mata kuliah pasti begini begitu dan begini. Masak kudu diajarin kayak anak SD. GAK BANGET.

Buat gue, yang layak lulus di mata kuliah gue y ague lulusin. Yang menurut gue dia emang gak pantes dan gak layak, yaudah ngulang aja lagi tahun depan. Ketemu gue lagi, dan kalo elo gak kuat dan tidak mau berubah ya bakagak lulus lulus. Malesin mikirin kelakuan mahasiswa beginian, mengganggu waktu liburan saja. Kalo dikasih nilai bagus, gue gak professional. Kalo gak dikasih nilai bagus, dosennya dikata-katain. Akhirnya ya ngasih nilai kasian. Padahal gue dosen yang tidak akan termakan modus. Or even itu adik gue, atau saudara gue, atau kenalan baik gue, kalo gak layak ya ngulang juga. Begini ya susahnya jadi dosen muda. Banyak yang ngira enak dan gampang ngasih nilai bagus #savedosenmuda #dosenmudajugamanusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...