Beberapa minggu
ke belakang ini selalu hinggap di benak ane pikiran tentang kekurangan yang ada
di dalam diri ini. Bahkan 26 Desember lalu, di malam yang begitu gelap dan ane
hanya sendirian di rumah. Alhamdulilah, Allah kasih kesempatan tahajud terus nangis
sepanjang sholat sampe keluar segala beban yang ada di dalam jiwa. Merasa lega
banget, setelah sekian lama sibuk kerja dan aktivitas di kampus, akhirnya bisa
melepaskan segala keluh
kesah dihadapan sang pencipta. Di saat itulah ane baru merasakan ternyata
benar, memang curhat sama Allah itu lebih dekat intim dan melegakan. Disana ane
baru merasakan bahwa apa yang selama ini dihadirkan, diberikan kepada ane
adalah bentuk anugrah. Meski selalu ketika bangun pagi ane mikirin, kok ane
begini ya, kok ane begitu ya, dan begini begitu yang lain. Ane merasa banyak
sekali kekurangan dalam diri ini yang ane tidak punya daya untuk menyembuhkan
itu semua. Entah dari sisi gapteknya, entah karena kurang bisa sosialisasi
dengan baik sama society ane, atau bahkan keburukan yang lain yang ane rasa
susah sekali diperbaiki apalagi dihilangkan. Ya, ane juga manusia, mikirnya
selalu yang jelek. Padahal kan kata Allah Dia tidak membebani kita sesuatu yang
tidak bisa kita pikul. Lantas, kenapa masih mengeluhkan kekurangan?
Suatu waktu ane
mikirin, siapa ya jodoh ane sebenarnya, kok gak ada Nampak tanda-tanda sampe
sekarang dan ane merasa tertekan. Hahaha, anak muda bawaannya under pressure
kalo dtanyain kapan nikah. Apa gue doang yang begitu? Lalu, gue juga mikirin
kok gaptek banget jadi manusia, seperti membetulkan listrik rusak aja gue
kadang males, takut kesetrum, sampe yang kayak kapan bisa bawa mobil, kapan
bisa punya usaha sendiri, sampe kapan-kapan yang lain-lain. Hanya gue doang
yang begitu? Katanya si enggak. Sebab, Tuhan tidak sedang bermain dadu dalam
menentukan nasib hambaNya, lalu kenapa cemas. Kata Allah, semua sakit ada
obatnya, kecuali tua dan maut. Lalu kenapa masih bingung kalo punya penyakit? Semematikan
apa penyakit Anda? Sometime mikir, virus mematikan adalah ketika kita
membandingkan diri kita dengan orang lain, lalu hati merasa tenang karena tidak
boleh membanding-bandingkan. Tapi sometime juga hati dan logikan gue gak
singkron, mengeluh aja maunya. Udah berusaha ditahan juga kadang tetep aja
kebablasan. Manusia!
Dalam Al-Qur’an
Allah berfirman, manusia memang diciptakan berkeluh kesah. Jika ditimpa
keburukan ia berkeluh kesah, jika ditimpa kebaikan ia lupa dengan Tuhannya. Kecuali
orang-orang yang sholat, yang dapat menjaga sholatnya dan meninggalkan
kata-kata yang tidak baik. Tapi gue nyadar, gue bukan tipe orang yang baik yang
selalu bisa sholat lima waktu jama’ah, karena somehow gue juga males buat ke
masjid. Apalagi kalo iman gue lagi turun banget, kerasa banget mau apa-apa
galau. Apakah hanya gue doang yang merasakan fase-fase begini? Pastinya tidak. Oh
Tuhan, yang mempunyai hati dan ruh yang menetap dalam jiwa ini, ijinkanlah kami
untuk bisa terus memperbaiki diri, berada di jalan yang lurus, dan selalu dalam
naungan hidayahMu Rabb. Jangan biarkan kami melenceng jauh dan mengikuti hawa
nafsu dan bisikan saitan yang terkutuk.
Dari semua
kecemasan hidup yang gue alami, masih percaya bahwa nanti akan tiba masa dimana
galau bin gelisah ini akan pergi. Satu persatu akan Allah genapkan segala
nikmat, insya Allah. Bukan hanya buat gue doang, buat kita semua dan kalian di
luar sana yang berpikiran bahwa hidup ini kadang kejam, percayalah, bahwa kita
yang sudah salah sangka. Allah bahkan udah nentuin apa yang terbaik untuk kita,
ngasih apa yang kita butuhkan dan memberikan apa yang kita perlukan. Jika hati
kita masih galau, itu karena kita jauh dari tuntutan hidup kita yakni Allah,
Qur’an dan tuntunan Rasul. Perbanyak istigfar, masih ada waktu untuk
memperbaiki segalanya. Karena Tuhan tidak pernah bimbang, Ia selalu imbang. Tuhan
tidak sedang bermain dadu dalam menentukan nasib hambaNya. Percayalah, bersama
setiap kegalauan dan kesulitan hidup, pasti selalu ada jalan keluar yang
terbaik yang sudah Allah siapkan. Jangan menghindar, tapi jemputlah. Hari esok
insya Allah bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
(Maafkan jika isi tulisan ini gak nyambung,
lagi gak mood banget nulis tapi dipaksa.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar