Selasa, 25 Februari 2014

Bukan Pengemis!

Ini hati, bukan mainan
Ini hati, bukan taruhan
Ini hati bukan barang dagangan
Kalau kamu nggak bisa menjaga hati ini dengan baik
berlalulah!
Aku bukan pengemis
Sering kali yang aku temui Kau datang karena merasa kasihan
Bukan benar-benar peduli
Maaf tapi sungguh terkadang aku amat membenci hal itu jika harus terulang kembali :)
Diam saja!

Jiwa ini prihatin

Kenapa ya? Kenapa?
Aku banyak sekali menemukan,
Lelaki hanya menikmati tubuh wanita,
Kemudian berlalu,
Sungguh sangat disayangkan,
Siapa yang hendak disalahkan?
Melarikan diri, tak peduli
Di mana letak hati kalian?
Kenapa makhluk indah seperti wanita kalian sia-siakan?
Mulai dari PDKT, nembak, jadian, berjanji sehidup semati,
Bersumpah saling mencintai sampai akhir jaman,
Tapi? Nyatanya, kenapa wanita hampir selalu jadi korban?
Ingat! Kalian juga dilahirkan dari rahim wanita wahai lelaki
Bagaimana perasaan kalian jika wanita itu adalah orang yang kalian hormati, justru disakiti lelaki?
Bukankah semua kelak akan ditanya di hadapan Tuhan?
Ah, aku berdo'a semoga saja kami selamat dari godaan wanita yang mematikan iman,
Pun terhindar dari bahaya godaan setan yang selalu menggiurkan
-Aku Berlindung Kepada Allah Dari Godaan Setan Yang Terkutuk-
(Baik itu setan yang tidak berwujud maupun yang berwujud dalam bentuk manusia)
<Sungguh dekat dengan kita, setiap kejadian yang terkadang sangat menggoda iman>

Maafkan aku Saudara

Bukan aku tak mau dan ingin menolongmu
Seharusnya Kau sadar akan hal itu
Aku pun ingin mimpiku kembali
Tidak selalu menyakitkan satu pihak
Coba pandang mereka di rumah sana
Berapa banyak yang peduli?
Nihil bukan? Yakinku Kau pun tahu itu
Malam ini, maafkan aku
Aku tidak bisa menjadi seperti yang Kau mau
Bukan aku tak peduli
Bukan juga aku membencimu
Aku hanya ingin, Kau sadar akan hal itu
Kita sudah sama-sama dewasa untuk mengerti hal itu
Berjalanlah sesuai mimpimu
Maafkan aku harus mendahului mimpi itu
Aku sayang Ayah, Ibu, dan kalian semua
Do'aku pun mengiringi kau berlalu
Ah, aku harus kecewa pada diriku sendiri malam ini
Maaf, sekali maaf! Ini bukan inginku :)
Kembalilah, istirahatlah :)
(Masjid Kampus itu tahu, aku tidak berbohong)

Senin, 24 Februari 2014

Ritual Sebelum Tidur

Tidur malamku akan selalu indah
setelah memandang layar BB mungil itu
bahkan aku selalu memimpikan dirimu, sayang!
Jika Kau sadar, ah aku pasti akan sangat malu...
(Kamarku penuh gambar pesawat)

Sudah aku hapus

Wisuda hari Sabtu tanggal 22 Feb 2014 kemarin

Sungguh tak ingin memandang
Bukan karena aku tak tahu itu dirimu
Malas, itu saja sudah cukup
Bukan seperti dulu hatiku
Sudah aku hapus dirimu
Terbahak mereka tertawa mendengarku
Bila tak yakin, aku bisa apa?
Malas, aku malas meyakinkan
Terselip dalam setiap pertemuan, itu bukan mauku
Tak perlu memandang kearahku
Bola mata itu membuatku tak nyaman
Jika kau mau tahu
Seharusnya kau tak perlu di sana kala itu
aku menikmati peran baruku da itu tanpamu
Tak usah lirik, sudah aku hapus
(Stand wisuda kampus putih)


Penyesalan Sebelum Lulus

Tidak terasa ya sebentar lagi, jika Allah mengijinkan, kita atau lebih tepatnya aku sendiri akan meninggalkan kampus kebanggaan ini. Bukan karena tidak mau menetap di sini, tapi karena waktu kontrak untuk berada di sini sudah habis alias sudah harus lulus, hehehe... Kalian tahu tidak? Ternyata sebelum lulus ini aku masih menyimpan beberapa rasa penyesalan lho, itu karena aku merasa belum maksimal memanfaatkan bakat yang aku punya untuk bisa berprestasi seperti mereka. Ah, apa daya lah karena itu semua sudah tidak mungkin diulang. Sejak dari semester satu sampai sekarang aku seperti hanya menghabiskan waktu dengan percuma, nggak bisa maksimal. Mereka kok bisa ya menggunakan waktu seefesien mungkin? Hahaha, jadi iri kan sama mereka yang bisa mengukir banyak prestasi selama kuliah di kampus putih...
Hmmm, tapi tidak apalah, setidaknya aku sudah berusaha menjadi sejajar dengan mereka walaupun tidak terlihat sejajar banget, penting sudah ada yang dihasilkan. Buat semua yang masih punya banyak waktu di kampus ini, aku pesen deh ya, jangan sia-siakan waktu kalian di sini lho. Ingat, penyesalan itu datangnya di akhir lho, nggak pernah dia datang di awal. Kalian harus ingat bahwa kita kuliah di sini bayar mahal lho, masak nggak dimanfaatkan uang yang sudah kalian investasikan itu, atau mau kalah saing terus sama mereka? Sebenarnya hanya dibutuhkan sedikit kemauan lebih dan keinginan serta niat yang kuat untuk melakukan itu semua. Semua manusia sudah dibekali dengan kelebihan masing-masing, masalahnya kita aja yang mau apa nggak mengembangkan itu semua. Aku kalau melihat orang yang dapat beasiswa itu, sebenarnya aku kagum lho. Ada yang jadi asisten dosen, aku cemburu lho. Hah?! Waktunya aja yang sudah tidak mungkin kembali. Faktanya kita sama-sama diberi waktu 24 jam kok dalam sehari. So? Kenapa mereka bisa lebih dari kita? Ada apa dengan kita? Kok kita ketinggalan terus? Eh, silakan jawab sendiri aja!
Kalau kalian masih mau bermalas-malasan, maka rubahlah itu semua dengan mencoba menjadi orang yang rajin. Nggak mau? Ntar nyesel lho kayak aku gini. Sungguh, kagum dan amat memuji mereka yang bisa berprestasi di kampus, bukan hanya akademik tetapi juga non akademik. Hal itu jarang banget. Kan kebanyakan mahasiswa di kampus ini sukanya hedon, akademisnya? Emm, nggak tahu bagaimana.
(Gunakan waktu sebaik mungkin, kerjakan banyak hal positif dalam keseharianmu. Indahnya hidup ketika kita bisa berlelah-lelah dahulu dengan melakukan hal yang baik dan bermanfaat bagi orang lain)

Mahfudzat Kelas 1

1.   مَنْ سَارَ عَلىَ الدَّرْبِ وَصَلَ

    1. Barang siapa berjalan pada jalannya sampailah ia

2.   مَنْ جَدَّ وَجَدَ
2. Barang siapa bersungguh-sungguh, dapatlah ia.
3.   مَنْ صَبَرَ ظَفِرَ
3. Barang siapa sabar beruntunglah ia.
4.   مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيْقُهُ
4. Barang siapa sedikit benarnya/kejujurannya, sedikit pulalah temannya.
5.   جَالِسْ أَهْلَ الصِّدْقِ وَالوَفَاءِ
5. Pergaulilah orang yang jujur dan menepati janji.
6.   مَوَدَّةُ الصَّدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضِّيْقِ
6. Kecintaan/ketulusan teman itu, akan tampak pada waktu kesempitan.
7.   وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَّعَبِ
7. Tidak kenikmatan kecuali setelah kepayahan.
8.   الصَّبْرُ يُعِيْنُ عَلىَ كُلِّ عَمَلٍ
8. Kesabaran itu menolong segala pekerjaan.
9.   جَرِّبْ وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا
9. Cobalah dan perhatikanlah, niscaya kau jadi orang yang tahu.
10.                  اُطْلُبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَّحْدِ
10. Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang kubur.
11.                  بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ
11. Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari.
12.                  الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَّهَبِ
12. Waktu itu lebih mahal daripada emas.
13.                  العَقْلُ السَّلِيْمُ فيِ الجِسِْم السَّلِيْمِ
13. Akal yang sehat itu terletak pada badan yang sehat.
14.                  خَيْرُ جَلِيْسٍ فيِ الزَّمَانِ كِتَابٌ
14. Sebaik-baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku.
15.                  مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ
15. Barang siapa menanam pasti akan memetik (mengetam).
16.                  خَيْرُ الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلىَ الخَيْرِ
16. Sebaik-baik teman itu ialah yang menunjukkan kamu kepada kebaikan.
17.                  لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَّاسُ كَالبَهَائِمِ
17. Seandainya tiada berilmu niscaya manusia itu seperti binatang.
18.                  العِلْمُ فيِ الصِّغَرِ كَالنَّقْشِ عَلىَ الحَجَرِ
18. Ilmu pengetahuan diwaktu kecil itu, bagaikan ukiran di atas batu.
19.                  لَنْ تَرْجِعَ الأَياَّمُ الَّتيِ مَضَتْ
19. Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.
20.                  تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا
20. Belajarlah di waktu kecil dan amalkanlah di waktu besar.
21.                  العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلاَ ثَمَر
21. Ilmu tiada amalan bagaikan pohon tidak berbuah.
22.                  الاتِّحَادُ أَسَاسُ النَّجَاحِ
22. Bersatu adalah pangkal keberhasilan.
23.                  لاَ تَحْتَقِرْ مِسْكِيْنًا وَكُنْ لَهُ مُعِيْناً
23. Jangan engkau menghina orang miskin bahkan jadilah penolong baginya.
24.                  الشَّرَفُ بِالأَدَبِ لاَ بِالنَّسَبِ
24. Kemuliaan itu dengan adab kesopanan, (budi pekerti) bukan dengan keturunan.
25.                   سَلاَمَةُ الإِنْسَانِ فيِ حِفْظِ اللِّسَانِ
25. Keselamatan manusia itu dalam menjaga lidahnya (perkataannya).
26.                  آدَابُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ
26. Adab seseorang itu lebih baik (lebih berharga) daripada emasnya.
27.                  سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِي
27. Kerusakan budi pekerti/akhlaq itu menular.
28.                  آفَةُ العِلْمِ النِّسْياَنُ
28. Bencana ilmu itu adalah lupa.
29.                  إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ
29. Jika benar kemauannya niscaya terbukalah jalannya.
30.                  لاَ تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَيْئٍ مَزِيَّةٌ
30. Jangan menghina seseorang yang lebih rendah daripada kamu, karena segala sesuatu itu mempunyai kelebihan.
31.                  أَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ
31. Perbaikilah dirimu sendiri, niscaya orang-orang lain akan baik padamu.
32.                  فَكِّرْ قَبْلَ أَنْ تَعْزِمَ
32. Berpikirlah dahulu sebelum kamu berkemauan (merencanakan).
33.                  مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ
33. Barang siapa tahu jauhnya perjalanan, bersiap-siaplah ia.
34.                  مَنْ حَفَرَ حُفْرَةً وَقَعَ فِيْهَا
34. Barang siapa menggali lobang, akan terperosoklah ia di dalamnya.
35.                  عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٍ
35. Musuh yang pandai, lebih baik daripada
36.                  مَنْ كَثُرَ إِحْسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
36. Barang siapa banyak perbuatan baiknya, banyak pulalah temannya.
37.                  اِجْهَدْ وَلاَ تَكْسَلْ وَلاَ تَكُ غَافِلاً فَنَدَامَةُ العُقْبىَ لِمَنْ يَتَكاَسَلُ
37. Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermala-malas dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malas.
38.                  لاَ تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلىَ الغَدِ مَا تَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ
38. Janganlah mengakhirkan pekerjaanmu hingga esok hari, yang kamu dapat mengejakannya hari ini.
39.                  اُتْرُكِ الشَّرَّ يَتْرُكْكَ
39. Tinggalkanlah kejahatan, niscaya ia (kejahatan itu) akan meninggalkanmu.
40.                  خَيْرُ النَّاسِ أَحْسَنُهُمْ خُلُقاً وَأَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
40. Sebaik-baik manusia itu, adalah yang terlebih baik budi pekertinya dan yang lebih bermanfaat bagi manusia.
41.                  فيِ التَّأَنِّي السَّلاَمَةُ وَفيِ العَجَلَةِ النَّدَامَةُ
41. Di dalam hati-hati itu adanya keselamatan, dan di dalam tergesa-gesa itu adanya penyesalan.
42.                  ثَمْرَةُ التَّفْرِيْطِ النَّدَامَةُ وَثَمْرَةُ الحَزْمِ السَّلاَمَةُ
42. Buah sembrono/lengah itu penyesalan, dan buah cermat itu keselamatan.
43.                  الرِّفْقُ بِالضَّعِيْفِ مِنْ خُلُقِ الشَّرِيْفِ
43. Berlemah lembut kepada orang yang lemah itu, adalah suatu perangai orang yang mulia (terhormat).
44.                  فَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا
44. Pahala/imbalan suatu kejahatan itu adalah kejahatan yang sama dengannya.
45.                  تَرْكُ الجَوَابِ عَلىَ الجَاهِلِ جَوَابٌ
45. Tidak menjawab terhadap orang yang bodoh itu adalah jawabannya.
46.                  مَنْ عَذُبَ لِسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
46. Barang siapa manir tutur katanya (perkataannya) banyaklah temannya.
47.                  إِذَا تَمَّ العَقْلُ قَلَّ الكَلاَمُ
47. Apabila akal seseorang telah sempurna maka sedikitlah bicaranya.
48.                  مَنْ طَلَبَ أَخًا بِلاَ عَيْبٍ بَقِيَ بَلاَ أَخٍ
48. Barang siapa mencari teman yang tidak bercela, maka ia akan tetap tidak mempunyai teman.
49.                  قُلِ الحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا
49. Katakanlah yang benar itu, walaupun pahit.
50.                  خَيْرُ مَالِكَ مَا نَفَعَكَ
50. Sebaik-baik hartamu adalah yang bermanfaat bagimu.
51.                  خَيْرُ الأُمُوْرِ أَوْسَاطُهَا
51. Sebaik-baik perkara itu adalah pertengahanya (yang sedang saja).
52.                  لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ وَلِكُلِّ مَقَالٍ مَقَامٌ
52. Tiap-tiap tempat ada kata-katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada tempatnya yang tepat.

53.                  إِذاَ لمَ ْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
53. Apabila engkau tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu (apa yang engkau kehendaki).
54.                  لَيْسَ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ فَقِيْرًا بَلِ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ بَخِيْلاً
54. Bukanlah cela itu bagi orang yang miskin, tapi cela itu terletak pada orang yang kikir.
55.                  لَيْسَ اليَتِيْمُ الَّذِي قَدْ مَاتَ وَالِدُهُ بَلِ اليَتِيْمُ يَتِيْمُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
55. Bukanlah anak yatim itu yang telah meninggal orang tuanya, tapi (sebenarnya) yatim itu adalah yatim ilmu dan budi pekerti.
56.                  لِكُلِّ عَمَلٍ ثَوَابٌ وَلِكُلِّ كَلاَمٍ جَوَابٌ
56. Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu ada jawabannya.
57.                  وَعَامِلِ النَّاسَ بِمَا تُحِبُّ مِنْهُ دَائِماً
57. Dan pergaulilah manusia itu dengan apa-apa yang engkau sukai daripada mereka semuanya.
58.                  هَلَكَ امْرُؤٌ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ
58. Hancurlah seseorang yang tidak tahu dirinya sendiri.
59.                  رَأْسُ الذُّنُوْبِ الكَذِبُ
59.Pokok dosa itu, adalah kebohongan
60.                  مَنْ ظَلَمَ ظُلِمَ
60. Barang siapa menganiaya niscaya akan dianiaya.
61.                  لَيْسَ الجَمَالُ بِأَثْوَابٍ تُزَيِّنُنُا إِنَّ الجَمَالَ جمَاَلُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
61. Bukanlah kecantikan itu dengan pakaian yang menghias kita, sesungguhnya kecantikan itu ialah kecantikan dengan ilmu dan kesopanan.
62.                  لاَ تَكُنْ رَطْباً فَتُعْصَرَ وَلاَ يَابِسًا فَتُكَسَّرَ
62. Janganlah engkau bersikap lemah, sehingga kamu akan diperas, dan janganlah kamu bersikap keras, sehingga kamu akan dipatahkan.
63.                  مَنْ أَعاَنَكَ عَلىَ الشَّرِّ ظَلَمَكَ
63. Barang siapa menolongmu dalam kejahatan maka ia telah menyiksamu.
64.                   أَخِي لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ   وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ
64. Saudaraku! Kamu tidak akan mendapatkan ilmu, kecuali dengan enam perkara, akan aku beritahukan perinciannya dengan jelas :
1). Kecerdasan
2). Kethoma’an (terhadap ilmu)
3). Kesungguhan
4). Harta benda (bekal)
5). Mempergauli guru
6). Waktu yang panjang
65.                  العَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلاً
65. Bekerja itu membuat yang sukar menjadi mudah.
66.                  مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى
66. Barang siapa berhati-hati niscaya mendapatkan apa-apa yang ia cita-citakan.
67.                  اُطْلُبِ العِلْمَ وَلَوْ بِالصَّيْنِ
67. Carilah/tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina.
68.                  النَّظَافَةُ مِنَ الإِيْمَانِ
68. Kebersihan itu sebagian dari iman.
69.                  إِذَا كَبُرَ المَطْلُوْبُ قَلَّ المُسَاعِدُ
69. Kalau besar permintaannya maka sedikitlah penolongnya.
70.                  لاَ خَيْرَ فيِ لَذَّةٍ تَعْقِبُ نَدَماً
70. Tidak ada baiknya sesuatu keenakan yang diiringi (oleh) penyesalan.
71.                  تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ
71. Pengaturan pekerjaan itu menabung sebanyak separohnya waktu.
72.                  رُبَّ أَخٍ لَمْ تَلِدْهُ وَالِدَةٌ
72. Berapa banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh satu ibu.
73.                  دَاوُوْا الغَضَبَ بِالصُّمْتِ
73. Obatilah kemarahan itu dengan diam
74.                  الكَلاَمُ يَنْفُذُ مَالاَ تَنْفُذُهُ الإِبَرُ
74. Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum.
75.                  لَيْسَ كُلُّ مَا يَلْمَعُ ذَهَباً
75. Bukan setiap yang mengkilat itu emas.
76.                  سِيْرَةُ المَرْءِ تُنْبِئُ عَنْ سَرِيْرَتِهِ
76. Gerak-gerik seseorang itu menunjukkan rahasianya.
77.                  قِيْمِةُ المَرْءِ بِقَدْرِ مَا يُحْسِنُهُ
77. Harga seseorang itu sebesar (sama nilainya) kebaikan yang telah diperbuatnya.
78.                  صَدِيْقُكَ مَنْ أَبْكَاكَ لاَ مَنْ أَضْحَكَكَ
78. Temannmu ialah orang yang menangiskanmu (membuatmu menangis) bukan orang yang membuatmu tertawa.
79.                  عَثْرَةُ القَدَمِ أَسْلَمُ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ
79. Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah.
80.                  خَيْرُ الكَلاَمِ مَا قَلَّ وَدَلَّ
80. Sebaik-baik perkataan itu ialah yang sedikit dan memberi penjelasannya/jelas.
81.                  كُلُّ شَيْئٍ إِذَا كَثُرَ رَخُصَ  إِلاَّ الأَدَبَ
81. Segala sesuatu apabila banyak menjadi murah, kecuali budi pekerti.
82.                  أَوَّلُ الغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ
82. Permulaan marah itu adalah kegilaan dan akhirnya adalah penyesalan.
83.                  العَبْدُ يُضْرَبُ بِالعَصَا وَالحُرُّ تَكْفِيْهِ بِالإِشَارَةِ
83. Hamba sahaya itu harus dipukul dengan tongkat, dan orang yang merdeka (bukan budak) cukuplah dengan isyarat.
84.                  اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلاَ تَنْظُرْ مَنْ قَالَ
84. Perhatikanlah apa-apa yang dikatakan (diucapkan) dan janganlah meperhatikan siapa yang mengatakan.
85.                  الحَسُوْدُ لاَ يَسُوْدُ
85. Orang yang pendengki itu tidak akan menjadi mulia.
86.                  الأَعْمَالُ بِخَوَاتِمِهَا
86. Tiap-tiap pekerjaan itu dengan penyelesaiannya.
87.                  إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً # وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ
Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka.
فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ # فَإِنَّكَ غَافْرُ الذَّنْبِ العَظِيْمِ
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar.
ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ    # فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذاَالجَلاَلِ
Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan.
وَعُمْرِي نَاقِصٌ فيِ كُلِّ يَوْمٍ # وَذَنْبيِ زَئِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ
Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya.
إِلهِي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ   # مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ
Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu.
فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَا أَهْلٌ  # فَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاكَ
Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah ahli pengampun.
Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?



Indonesiaku, Surga Dunia

Indonesiaku cahaya surga,
Begitu mempesona,
Menghiasi hari kami dengan rona bahagia,
Kekuatanmu laksana mentari pagi, sungguh berarti…
Alammu sungguh menawan, takkan kami ragukan!

Dari Sabang hingga Merauke,
Indonesiaku sungguh gagah,
Indonesia penuh warna, kau miliki segalanya,
Seakan bumi ini adalah surga dunia, sungguh megah!
Indonesia, satu kata dengan berjuta kejutan menawan…

Tak terukur banggaku padamu Indonesia,
Tanah air dengan segala ragam warna budaya yang kau punya,
Melintas ke Sumatra bumi ini punya pariwisata yang megah nan indah,
Danau Laut Tawar di pojok kota dingin bumi Serambi Mekah,
Danau dengan Ikan Depik yang langka sungguh benar langka,
Loyang Koro dan wisata Putri Pukes menjadikan Indonesia ini indah,
Indonesia semakin gempar dengan tarian seribu tangan, Tari Saman
Oh benar-benar bangsa yang kaya…

Cobalah lirik Kota Medan, kota metropolitan Indonesia,
kau akan temukan danau toba dan wisata indah Sibolga…
Adakah tempat itu berpura-pura?
Tidak, sungguh wisata menawan penuh kejutan…
Belum lagi dengan Danau Maninjau, Lembah Anai,
Ngarak Sianok, jadikan bumi ini semakin di kagumi…

Indonesia, semakin lengkap dengan pulau jawa,
Jejeran gunung Semeru, sungai Rano Kumbolo
Saksi keistimewaan tanah air ini…
Dari desa hingga kota, bangsa ini tiada duanya…
Tegaknya bangunan Monas itu, wujud asli karya bangsaku ini…

Pandang pula Banyuwangi,
Dengan pemandangan hijau dan liar layaknya safari di Afrika,
Juga sebagai surga para peselancar terbaik dunia…
Indonesiaku sungguh megah takkan kalah…



Bangsa yang hidup rukun dan ramah,
Ratusan suku dan bahasa bukan jadi penghalang keharmonisan Indonesia,
Belum lagi panorama Kawah Ijen yang melabuhkan rasa,
Jeritan Taman Nasional Baluran Situbondo, jelmaan Padang Savana Afrika…
Lekukan Gunung Bromo cerminan kokohnya alam Indonesia,.
Indonesia, bangsaku, bangsamu begitu megah dan kaya…

Kenangan pulau Raja Empat Papua, oh tiada tara…
Siapa bilang jalan menuju surga itu berliku?
Tunjukkan padaku, maka akan aku tunjukkan mudahnya mencapai surga itu…
Eratkan ikat pinggang, jelajahilah Indonesia, surga dunia…
Sapalah laut Indonesia,
PDKT lah dengan pantai bangsa ini,
Lakukan snorkeling di Indonesia,
Dan kami yakin, kau akan temukan serunya…

Bayangkan indahnya Karimun Jawa,
Tak perlu dilarang, melanconglah di sana!
Sarapanlah dengan segala kekayaan kuliner paru-paru dunia ini,
Nikmati godaan pantai nirwana,
Sebagai bagian surga yang tak terjamah,
Hamparan hutan mangrove begitu menawan,
Sungguh, ini tidak akan membosankan!

Ikuti saja keindahannya,
Ini surga dunia itu,
Tak perlu berkata lantang pada dunia,
Semua tahu kekayaan negeri ini,
Nikmati saja ciptaan Tuhan ini,
Jangan kaget dengan segala kejutannya, Indonesia!

Ikuti saja irama indah bumi ini,
Isi dengan rasa senang,
Senyum riang dan bahagia,
Nikmatilah segalanya di sini,
Bumi kami begitu kaya,
Indonesia, surga dunia!


Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...