Selasa, 16 Januari 2018

Berdua saja, jangan bertiga

Berdua saja, jangan bertiga. Sebab, sendiri adalah sepi, berdua itu bahagia. Namun, bertiga adalah luka.
Pernah gak lo denger orang yang jatuh cinta? Mungkin gue juga pernah, kesekian kalinya gue pernah suka sama orang termasuk saat gue udah di Pontianak. Ibarat kata orang bahwa dosen itu adalah panutan dan contoh. For me, not really. Buat gue, dosen juga manusia, dan sebagai manusia, dosen juga punya hak buat suka, benci, dan lain sebagainya. Kalo di lingkungan kampus may be, you can call us as public figure for your academic, but not for love and daily life. Yes? Kalo mau nyanyi, gue bakal nyanyi, dosen juga manusia, punya rasa punya hati. Hahaha, tapi bukan rasa yang dulu pernah ada juga si. Itu gak bener namanya.
Btw, sepanjang perjalanan gue di Pontianak yang terkenal sebagai kota dengan hawa yang panas, and sometime made me panas luar dalam, gue nemuin banyak banget tipe manusia di sini. FYI, manusia-manusia di sini susah ditebak menurut gue, ya karena mungkin bilangin hari tinggal di sini juga belum lama. Masih setahun lebih berapa hari gitu. Tapi, ada beberapa orang yang bikin gue gak bisa move dari kota ini. Somehow, gue pengen banget pergi dari sini, tapi gatau kenapa, hati gue berkata tidak. Dan, kemudian begitu lah, kembali terjerat dengan beberapa memori yang ngebikin gue makin dan semakin tidak bisa move on dari kota yang terkenal dengan Tugu Digulis ini.
Well, kenapa tulisan pembuka diatas gue ketik berdua saja. Soalnya ibarat rumah, sampe di kota ini hati gue terkotak-kotak tidak karuan. First of all, gue nemuin some people yang made me bakal bertahan gimana pun rasa dan prosesnya kedepan. Bukan karena gue baperan atau apa. But I think rationally that I found someone yang bisa jadi orang yang ada buat gue di kala gue susah dan senang. Kenapa berdua? Saking banyaknya orang baik di sekitar gue, sometime mikir kok sering banget nyusahin orang. Kemudian daripada susah-susah dan merasa gak enakan. Gue jadikan saudara lah manusia-manusia yang baik itu, sehingga mereka tidak masuk hitungan orang yang gue susahin. I meant meski gue nyusahin mereka,tapi kan saudara jadi tidak terlalu ndak enakan. Bebas minta tolong kapanpun dan dimana pun layaknya saudara sendiri. Mereka masuk hitungan berdua, gue dan mereka dihitung dua. Maksa banget ya? Pokoknya logikanya gitu, masuk akan atau nggak, harus bisa terima.
Sebab gue adalah tipe manusia yang gampang deket sama orang lain tapi tidak gampang jatuh hati apalagi sampe jatuh jatuh yang lainnya. Beberapa bulan yang lalu, pernah baca di gambar gitu, tulisannya “Jangan lupakan orang yang selalu ada buat kamu, bahkan sebelum kamu meminta pertolongan”. Ada ternyata manusia dalam kalimat itu. Gue juga heran. Meski aneh tapi nyata dan begitulah adanya.
Next, sebab bertiga adalah luka. Dimana pun, pasti lo nemuin kan namanya manusia gak suka dan tidak bisa terima yang namanya diduain. Makanya gue memilih untuk menjadi setia. Meski setia versi gue kadang aneh aja. Gak bisa masuk akal dan nalar manusia sehat. Wkakaka *apasih ini, gue juga bingung. Intinya, kalo lo punya temen deket dan sahabat baik, ya satu aja. Banyak temen juga kadang bisa menimbulkan banyak masalah yes kan yes? Kalo lo punya orang tua asuh, ya satu aja, karena banyak orang tua asuh juga dikira mau ngakalin anaknya. Hahaha. Dan, kalo lo mau punya saudara dekat pun, punyanya satu aja, jangan banyak-banyak. Tau kan kalo orang sini suka dan gampang baperan luar dalam #eeeh. Dan, dari itu semua, gue hanya mau bilang bahwa jangan jadi manusia individualis. Sendiri dikira lo anti sosial dan kebanyakan juga dikira lo playpeople wkakaka.

Anyway, hari-hari yang gue jalani di sini semakin nyaman karena makanan, karena fasilitas, dank arena gue bahagia, itu yang pasti. I can go everywhere I want, travel and have a lot of friend here. Pontianak so far an amazing city lah buat gue, meski belum bisa dipungkiri bahwa Malang, Bali, dan Jogja masih menempati deretan teratas. Di bagian akhir tulisan ini gue hanya mau meyakinkan gini (kalo missal lo jatuh hati sama dua orang di waktu yang bersamaan, maka pilihlah orang kedua, sebab jika lo suka dan berharap pada orang pertama, nggak mungkin kan lo menerima orang kedua). Gitu, entah apa maksudnya, silakan ditebak yes. Ketemu di tulisan berikutnyaJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...