Rabu, 03 Januari 2018

Resolusi Tahun Baru Versus Zona Nyaman

Ini merupakan hari ketiga di tahun 2018, dimana setiap hari gue nyoba buat upgrade diri buat jadi pribadi yang lebih baik. Pribadi yang asyik, yang seru, yang gak gampang panas, dan pastinya lebih bermanfaat buat orang-orang di sekitar gue. Btw, sebenarnya ni ya, dalam kamus idup gue gak ada si yang gampang panas. Kalo pun misalnya itu terjadi ya karena orang-orang di sekitar gue memang menyebalkan. Someone said, Zet punya hati agar-agar dan jiwa pejuang tangguh. Gue banget itu, karena gue gampang gak enakan gitu orangnya kalo ada yang kesusahan, kalo ada yang galau,gue juga ikutan galau. Yakali Zet, apaan. Hahaha sok empati banget jadi orang. Aslinya enggak. Gue juga baperan dan gak enakan kalo ngeliat mie aceh dimakan orang trus gak dihabisin. Kek rasanya mau gimana gitu. Hahaha rakus dasar ni anak.
Nah, kita flashback sebentar dua hari ke belakang yang sudah lewat. Gue itung pokoknya sekali gue gak ikut sholat jamaah di masjid karena nonton di bioskop. Antara pengen jamaah sama nanggung filmnya keburu kelar, wkakaka alasannya klasik banget yes. Padahal apalah itu film gak dibawa mati juga *tapi kan udah bayar woi, mubajir. Hahaha, pembelaan diri. Anggap aja lagi berantem antara angel dan devil di dalam diri gue. Terus selama dua hari kebelakang, udah satu kali shubuh ngantuk. Hahaha efek begadang malem banget, sok yes. Trus selama dua hari kebelakang, selalu pusying mikirin masa depan karena sang cinta dan purnama tak kunjung menampakkan dirinya. Busyet, sok galau tiap hari dengerin YouTube padahal nonton stand up comedy.
But sometime ngerasain galau, seperti hidup ini begitu-begitu saja. Hallah, pencitraan again. Gue ngerasa, apa yang ada di tangan gue saat ini, itulah yang mesti disyukuri. Kalo hanya sebatas compare with others, itu bakal hurting banget karena kita tidak mendapatkan apa yang orang lain dapatkan. Dan tadi pagi pas nonton YouTube gue kayak mau sedih gitu tapi gak jadi, mana bisa anak Introvert sedih mendadak. HAHAHA. Gue tadi pagi liat di YouTube, anak-anak kecil yang punya kelainan gitu bisa ikut ajang American Got Talent dan dai berhasil dapat golden tiket. Keren gak, iya banget? Dan dia bisa mendapatkan itu dengan usaha. So, I think persepsi yang harus kita rubah adalah bahwa jika kita punya mimpi dan berhapar itu menjadi nyata, ya kita kudu usaha. Since we believe that gak ada sesuatu yang datang instan, jadi kita harus kerja keras untuk mendapatkan apa yang kita mau.
Terus, habis shubuh ngoreksi hasil uas anak IPOL dan I feel like he was an amazing boy karena dari dua soal yang gue kasih buat ujian, dia mengerjakan jawabannya menjadi delapan halaman dengan daftar pustaka. Jadi dari semua anak IPOL yang mengulang di kelas gue pengantar PHI, Cuma dia doang satu anak yang bakal dapat nilai paling bagus, sepertinya. He has been stolen hati others lecture also by doing with positive attitude. Ngirim pesan dan bertemu juga dengan sopan santun yang sangat baik. Terima kasih, saya sangat apresiasi. Ciee, saya, keluar jurus sang pendidiknya wkakakakaka.
Back again to the topic, that if you have beberapa resolusi di tahun baru ini, berarti kamu kudu berubah, ubah pikiran, ubah kebiasaan, ubah kelakuan, ubah pemikiran dan masa depan. Kamu paham kan?! Ya, kamu, kamu lho Zet. PERCUMA juga bilang di tahun 2018 mau ini mau itu, kalo bentar-bentar kerjaan cuma pegang hape doang. Tinggalin comfort zone, mulailah kerjakan banyak hal positif, nyoba banyak hal baru dan menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga di tahun 2018 keinginan simple dan sederhana bisa terwujud, baik asmara, akademik, maupun karir.

Sambil usaha, sambil do’a. Kuatkan tahajud, dua rakaat sebelum shubuh dan tetap berusaha senin kamis also sholat jamaah. Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...