Selasa, 02 Januari 2018

Hidup Penuh Kesyukuran

Dulu, pas masih di Jogja ingat banget sama petuah hidup yang diberikan sama teman baik. Katanya, kamu akan mendapatkan apa yang kamu beri, maka berilah kebaikan. Mulai dari habis KKN, seperti sesuatu ada yang merasuk di dalam dada, bahwa hidup ini memang tentang siapa yang lebih banyak memberi, bukan siapa yang lebih banyak meminta. Dari sosok teman baik itulah saya belajar bahwa sesulit apapun keadaan, kita masih bisa tetap memberi, minimal memberi senyuman. Karena senyum juga sedekah kan? Saya banyak belajar dari para teman hidup yang dulu pernah Allah berikan buat saya. Hingga kini sampai di titik dimana ketika saya tidak memberi, rasanya masih ada yang mengganjal di hati. Bukan tentang seberapa banyak, tapi minimal dapat meringankan beban orang lain. Membahagiakan orang lain, dan bisa membantu orang lain. I’m big believer that we will get what we give. If we give positive thing, also we get something positive. Dari ketemu sama orang-orang baik, saya jadi sedikit banyak paham bahwa tiada hari tanpa memberi. Hingga dari banyaknya dan lamanya waktu berlalu, saya paham bahwa apa yang saya dapatkan saat ini adalah bentuk dari jelmaan akan apa yang sudah saya berikan. Seperti siang tadi, saya menerima telpon dari rekan yang mengabarkan akan suatu berita gembira. Langsung dalam hati bergumam ‘jawaban atas do’a selalu iya.’

Se-simpel itu Allah ngajarin kita lewat manusia-manusia baik. Bersyukur banget dikelilingi oleh orang-orang baik, yang setiap hari mengajarkan, mengajak dan memberikan nasehat akan kebaikan. Terima kasih Tuhan untuk hidup dan nafas hari ini. Terima kasih untuk dua bungkus es teh manis mala mini. Terima kasih atas nikmat yang tak pernah terhenti. Alhamdulillaah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...