Jangan memperpanjang rasa sakit dengan terus menerus mengenang sesuatu yang
melukai. Rasa sakit itu mungkin takkan pernah hilang, bahkan ia akan menjelma
menjadi luka yang tak lekang, andai terus dipelihara dalam kenang. Cobalah untuk
mengabaikan sekuat yang kau bisa, sekuat yang kau mampu, hingga kenangan itu
hanya tinggal bak sebutir debu.
Logikamu tak pernah lelah apalagi kalah. Meski kadang aku merasa jijik
dengan apa yang kusaksikan dengan mata kepalaku sendiri. Lepaskan atau genggam.
Aku berjanji, perlahan. Sebab Tuhan tahu, di tempat mana aku bisa menjadi
pribadi yang lebih baik.
Kelak kan kau kenang dan kau rindukan
aku, sebagai sesuatu yang tak kau temukan pada diri orang lain. Kelak kau akan
merindukan aku, sebagai sesuatu yang kau jadikan satu-satunya alasan bagimu
untuk tersenyum. Kelak, kau akan rindukan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar