Jika bisa bermanfaat di usia muda, lalu mengapa menunggu tua? Kita adalah apa yang kita kerjakan, kita dengarkan, dan kita katakan berulang-ulang. Don't be same, be better! Blog ini berisi mengenai keilmuan HI, motivasi perjalanan hidup, pengalaman, dan tulisan cerpen. Semoga bermanfaat.
Jumat, 30 Maret 2018
Bahagia Itu Ketika?
Pada sebuah perjalanan yang mengajarkan arti ketegaran dan perjuangan hidup, tiba-tiba ada yang berkata, bahwa bahagia yang sesungguhnya adalah saat kita bisa membuat orang lain bahagia dan bermanfaat bagi orang lain.
Minggu, 18 Maret 2018
Tentang Perjalanan
Perjalanan hidup adalah tentang siklus sebab akibat, besar kecil, mewah sederhana, mudah susah, sedih bahagia, suka duka, hitam putih, semua berarti. Dan ketika kau bertemu dengan siapapun di luar sana, jangan kau pandang sisi negatifnya. Karena jika yang kau lihat kurangnya, maka pandangan matamu akan berubah menjadi hitam pekat gelap dirundungi ribuan kesalahan dan kurangnya orang lain. Namun, jika yang kau pandang sisi baiknya, maka bisa jadi kau sedang belajar menjadi pribadi yang lebih baik dengan menerima sisi malaikat dan sudut iblis dari setiap jiwa yang pernah kau kenal. Karena kita diciptakan Tuhan sempurna dengan tidak sempurnanya kita. Sebab yang kutahu, menjadi sempurna itu justru terlihat cacat dan amat sangat membosankan. Maka teruslah belajar dari setiap kejadian baik dan buruk yang Tuhan berikan. Semoga, seiring bertambahnya waktu dan bergantinya hari, semuanya membuat kita semakin mendewasa. Selamat pagi semesta, semoga mimpi-mimpi akan tetap menyala, seperti semangat ini yang belum pudar sepenuhnya, ia masih menganga berjalan menuju porosnya.
(Masih) Tentang JB!
Pada beberapa fase kehidupan, aku percaya bahwa memang ada hal-hal penting yang tidak bisa dipaksakan. Seperti apa, sebut saja rasa nyaman dan bertahan pada yang memang bisa membuat kita bisa benar-benar nyaman. Sebab jika ingin dikatakan dalam frasa singkat, nyaman is the most important thing, kenyamanan mengalahkan segalanya.
Perjalanan Jauh, Dapat Apa?
Keberangkatan ke JB bukanlah satu-satunya perjalanan jauh yang pernah aku tempuh. Penerbangan Pontianak ke Kuching kemudian transit selama 4 jam plus retimed 1 jam adalah alasan yang tepat untuk bisa mendapatkan tambahan baterai hape dan menikmati enaknya menu Mekdonal di Kuching International Airport. Meski tidak dan tanpa menggunakan pelengkap nasi, bagiku potongan ayam dan naget sudah lebih dari cukup. Kadang dalam hati nanya sendiri, emang perjalanan jauh gitu dapat apa?
Aku selalu memposisikan diri bahwa dengan melakukan sebuah perjalanan berarti aku harus bisa mendapatkan banyak pelajaran baru. Perjalanan ke JB ini bagiku adalah perjalanan menemukan kembali kisah cinta dan hidayah yang pernah hilang. Sungguh, aku merasakan ketenteraman yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Sambil meneguk lementi, dalam hati aku bergumam, terima kasih Tuhan untuk segala kebaikan hidup yang kau berikan dalam perjalanan ini. Aku bahagia. Duduk berlama-lama di ruang tunggu dan memainkan hape sambil meneruskan revisian jurnal dan submit tulisan adalah kebahagiaan lain yang terus mengalir. Bagi sebagian orang mungkin perjalanan ke luar negeri adalah untuk memamerkan senang, menghabiskan uang. Aku? Tidak begitu. Bagiku perjalanan kemana pun selalu bisa aku jadikan sebagai wadah untuk belajar banyak hal. Terbukti, di ruang tunggu aku masih bisa menghabiskan masa untuk merevisi tulisan, mengabarkan Pakcik Fauzi dan Cekgu Ali bahwa sebentar lagi aku akan meneruskan langkah kaki menuju JB. Tuhan, sekali lagi, terima kasih. Perjalanan ini adalah usahaku yang kesikian kali untuk menemukan cinta yang pernah terpatri lalu pergi. Kini kau berikan ia kembali, aku sungguh sangat bahagia.
Jika banyak yang bertanya, emang jalan jauh dapat apa?
Pertama, dengan perjalanan kemarin ke JB, aku banyak belajar hal baru dari Bu Erni misalnya. Bahwa kita sebagai manusia tidak boleh memandang diri paling benar, paling istimewa. Sesering mungkin kita harus sadar bahwa diatas langit masih ada langit, hingga kita terus berbenah dan memperbaiki kualitas diri.
Kedua, dari Mbak Novi aku belajar bagaimana menjadi pribadi yang sudah aktif dan menyenangkan. Ketemu dengan banyak orang dan selalu tidak pernah lupa untuk tersenyum lues dan mengabadikan menjadi rangkaian pembicaraan yang sungguh berkualitas.
Ketiga, dari Cekgu Ali. Speechleass aku. Sosok ini memang seperti ayah sendiri. Beliau tahu betul kapan harus tegas, kapan harus bercanda, kapan harus menjadi manusia yang paling baik sedunia. Beberapa hari di JB diajarkan menjadi manusia yang low profile, baik dengan siapapun hingga mengajarkan bahwa kewajiban terhadap Tuhan adalah segala dari semua kewajiban yang ada.
Keempat, Pakcik Fauzi. Secara profesi memang mungkin terlihat biasa. Tapi, jiwa dan personality nya sudah menjadikan ia sosok sitimewa. Ngajarin doing semuanya ontime, ngajarin banyak kebaikan dan menjadi sosok yang sangat dermawan.
Or even so many trouble people around us, we have no right to judge them, because people are born to be real by them self, not from our perspective.
Aku selalu percaya, bahwa to travel is to find myself whole! Dan aku menemukan itu. Aku menemukan yang hilang, menemukan yang baru, dan menemukan ketenangan.
Ke JB dapat apa? Aku dapat banyak kebaikan, cinta, dan hidayah dari Tuhanku tentunya. JB, I will be back there, soon.
Aku selalu memposisikan diri bahwa dengan melakukan sebuah perjalanan berarti aku harus bisa mendapatkan banyak pelajaran baru. Perjalanan ke JB ini bagiku adalah perjalanan menemukan kembali kisah cinta dan hidayah yang pernah hilang. Sungguh, aku merasakan ketenteraman yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Sambil meneguk lementi, dalam hati aku bergumam, terima kasih Tuhan untuk segala kebaikan hidup yang kau berikan dalam perjalanan ini. Aku bahagia. Duduk berlama-lama di ruang tunggu dan memainkan hape sambil meneruskan revisian jurnal dan submit tulisan adalah kebahagiaan lain yang terus mengalir. Bagi sebagian orang mungkin perjalanan ke luar negeri adalah untuk memamerkan senang, menghabiskan uang. Aku? Tidak begitu. Bagiku perjalanan kemana pun selalu bisa aku jadikan sebagai wadah untuk belajar banyak hal. Terbukti, di ruang tunggu aku masih bisa menghabiskan masa untuk merevisi tulisan, mengabarkan Pakcik Fauzi dan Cekgu Ali bahwa sebentar lagi aku akan meneruskan langkah kaki menuju JB. Tuhan, sekali lagi, terima kasih. Perjalanan ini adalah usahaku yang kesikian kali untuk menemukan cinta yang pernah terpatri lalu pergi. Kini kau berikan ia kembali, aku sungguh sangat bahagia.
Jika banyak yang bertanya, emang jalan jauh dapat apa?
Pertama, dengan perjalanan kemarin ke JB, aku banyak belajar hal baru dari Bu Erni misalnya. Bahwa kita sebagai manusia tidak boleh memandang diri paling benar, paling istimewa. Sesering mungkin kita harus sadar bahwa diatas langit masih ada langit, hingga kita terus berbenah dan memperbaiki kualitas diri.
Kedua, dari Mbak Novi aku belajar bagaimana menjadi pribadi yang sudah aktif dan menyenangkan. Ketemu dengan banyak orang dan selalu tidak pernah lupa untuk tersenyum lues dan mengabadikan menjadi rangkaian pembicaraan yang sungguh berkualitas.
Ketiga, dari Cekgu Ali. Speechleass aku. Sosok ini memang seperti ayah sendiri. Beliau tahu betul kapan harus tegas, kapan harus bercanda, kapan harus menjadi manusia yang paling baik sedunia. Beberapa hari di JB diajarkan menjadi manusia yang low profile, baik dengan siapapun hingga mengajarkan bahwa kewajiban terhadap Tuhan adalah segala dari semua kewajiban yang ada.
Keempat, Pakcik Fauzi. Secara profesi memang mungkin terlihat biasa. Tapi, jiwa dan personality nya sudah menjadikan ia sosok sitimewa. Ngajarin doing semuanya ontime, ngajarin banyak kebaikan dan menjadi sosok yang sangat dermawan.
Or even so many trouble people around us, we have no right to judge them, because people are born to be real by them self, not from our perspective.
Aku selalu percaya, bahwa to travel is to find myself whole! Dan aku menemukan itu. Aku menemukan yang hilang, menemukan yang baru, dan menemukan ketenangan.
Ke JB dapat apa? Aku dapat banyak kebaikan, cinta, dan hidayah dari Tuhanku tentunya. JB, I will be back there, soon.
Sabtu, 17 Maret 2018
Aku Bahagia Ketika?
Aku bahagia ketika bia bertemu denganmu seraya melepas rindu.
Aku bahagia ketika memandang matamu yang meneduhkan segala lelah kehidupan.
Aku bahagia ketika kau datang dan mengingatkan aku untuk terus dekat dengan Tuhan.
Aku bahagia ketika duduk berlama-lama sambil menghabiskan secangkir teh manis di ujung senja.
Aku bahagia ketika dengan baik dan lembut kau sapa dan kau berikan senyum manis di bibirmu.
Aku bahagia saat aku tahu bahwa aku ada dan dekat denganku.
Aku bahagia ketika kau tahu apa yang aku butuh dan apa yang aku mau.
Aku bahagia,
Lebih dari sekedar bahagia.
Aku bahagia,
Lebih dari sekedar mengingat suka.
Sebab segala tentangmu adalah cinta.
Segala tentang Tuhan juga adalah bahagia.
Aku, Kamu, dan Tuhan yang sedang jatuh cinta.
Aku bahagia ketika memandang matamu yang meneduhkan segala lelah kehidupan.
Aku bahagia ketika kau datang dan mengingatkan aku untuk terus dekat dengan Tuhan.
Aku bahagia ketika duduk berlama-lama sambil menghabiskan secangkir teh manis di ujung senja.
Aku bahagia ketika dengan baik dan lembut kau sapa dan kau berikan senyum manis di bibirmu.
Aku bahagia saat aku tahu bahwa aku ada dan dekat denganku.
Aku bahagia ketika kau tahu apa yang aku butuh dan apa yang aku mau.
Aku bahagia,
Lebih dari sekedar bahagia.
Aku bahagia,
Lebih dari sekedar mengingat suka.
Sebab segala tentangmu adalah cinta.
Segala tentang Tuhan juga adalah bahagia.
Aku, Kamu, dan Tuhan yang sedang jatuh cinta.
Attitude & Bonus
Someone told me that manners matter. Good looks are the bonus but humor is a must.
I believe with the sentence. Etika adalah segalanya karena dengan etika masa terlihat bagaimana Anda sesungguhnya. Jika dala pergaulan sehari-hari ada manusia yang bilang bahwa candaan itu tidak penting, I think that was a bulshit. Siapa manusia yang bisa hidup di dunia ini dengan selalu dalam keadaan serius? Bisa mati berdiri kan? Hahaha
So, U kena kenali how was your attitude, bad or good, positive or negative. But don't forget to make a little joke every day.
I believe with the sentence. Etika adalah segalanya karena dengan etika masa terlihat bagaimana Anda sesungguhnya. Jika dala pergaulan sehari-hari ada manusia yang bilang bahwa candaan itu tidak penting, I think that was a bulshit. Siapa manusia yang bisa hidup di dunia ini dengan selalu dalam keadaan serius? Bisa mati berdiri kan? Hahaha
So, U kena kenali how was your attitude, bad or good, positive or negative. But don't forget to make a little joke every day.
Johor Baru, Aku Cinta
Kat JB memang tidak lama, but I feel like I found a new family there. There were Cekgu Ali yang sudah saya anggap sebagai orang tua. Meskipun dalam setiap langkah die kena panggil I Bapak dosen, tapi tetap lah jee die tu dah macam Bapak I sorang kan. Kena traktir hari-hari kat JB berkat Cekgu Ali, Pakcik Fauzi, belum lagi hawa also makanan yang seronok nan sedaaaap sangat. Deep in my heart, I miss Mie Bandung so much Cekgu, I promise soon I will be back kat JB dan kite bise pusing-pusing kat UTM kan. Happy to meet with you in person Bapak panutan tuanku. Chinese person who was teached me a lot akan ilmu kehidupan. Meski tak jarang dijadikan bahan bulian tapi itu semue gurau jeee. Sehat selalu Mina, Cekgu Ali, Cekgu Syahrin, aslo Pakcik Fauzi.
Sabtu, 10 Maret 2018
Sabarlah Dengan Sabar Yang Baik
Jika semuanya berjalan mudah dan lancar, lalu kapan kita belajar sabar.
Jika semuanya berjalan sesuai keinginan, lalu kenapa sabar dijadikan Tuhan syarat masuk surga. Yakinlah, saat diuji, iu adalah tanda bahwa kita akan naik kelas.
Yang penting sabar, dan jangan putuskan apapun dalam keadaan emosi.
Jika semuanya berjalan sesuai keinginan, lalu kenapa sabar dijadikan Tuhan syarat masuk surga. Yakinlah, saat diuji, iu adalah tanda bahwa kita akan naik kelas.
Yang penting sabar, dan jangan putuskan apapun dalam keadaan emosi.
Kamis, 08 Maret 2018
Petuah Hari Jum'at
Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan,
Keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tidak berbekas dalam perbuatan,
banyak yang baik tapi tidak berakal,
ada yang berakal tapi tidak beriman,
ada lidah fasih tapi berhati lalai,
ada yang khusyu' namun sibuk dalam kesendirian,
ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis,
ada ahli maksiat tapi rendah hati bagaikan sufi,
ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat,
dan ada yang menangis karena kufur nikmat,
ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat,
ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut,
ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan,
dan ada yang pezina tampil menjadi figur..
ada yang punya ilmu tapi tak faham,
ada yang faham tapi tak menjalankan,
ada yang pintar tapi membodohi,
ada yang bodoh tapi tak tahu diri,
ada orang beragama tapi tak berakhlaq,
ada yang berakhlaq tapi tak ber Tuhan
Lalu di antara semua itu, dimana Aku berada?"
(Ali Bin Abi Thalib)
Keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tidak berbekas dalam perbuatan,
banyak yang baik tapi tidak berakal,
ada yang berakal tapi tidak beriman,
ada lidah fasih tapi berhati lalai,
ada yang khusyu' namun sibuk dalam kesendirian,
ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis,
ada ahli maksiat tapi rendah hati bagaikan sufi,
ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat,
dan ada yang menangis karena kufur nikmat,
ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat,
ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut,
ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan,
dan ada yang pezina tampil menjadi figur..
ada yang punya ilmu tapi tak faham,
ada yang faham tapi tak menjalankan,
ada yang pintar tapi membodohi,
ada yang bodoh tapi tak tahu diri,
ada orang beragama tapi tak berakhlaq,
ada yang berakhlaq tapi tak ber Tuhan
Lalu di antara semua itu, dimana Aku berada?"
(Ali Bin Abi Thalib)
(Masih) Tentang Cinta
Berjalanlah sesering mungkin, sendiri jika kau kuat. Maka kemudian kau merasakan betapa emmang beban akan begitu terasa dan tantangan sangat teruji di depan mata. Kau bukan justru memanfaatkan orang lain untuk mengerjakan apa yang seharusnya kau bisa. Apapun yang terjadi, maka semuanya akan menjadi tanggung jawabmu sendiri. Tidak akan ada waktu untuk mengeluh dan mengatakan tidak bisa. Sebab, kau adalah pemeran utama dari cerita dan drama yang kau buat. Aku percaya, setelah berjalan sebegitu banyak dan sebegitu jauh, kau pasti akan merasakan bahwa segala dalam hidup ini memang tidak mudah. Harus ada pengorbanan dan perjuangan untuk dapat menerima apa yang kita mau. Itulah hidup. Kali saja, dalam beberapa masa, kau bisa menemukan titik temu antara hidup dengan cinta dan rasa yang bersemi lebih lama dalam sanubarimu. Menemukan jawaban atas pertanyaan yang selama ini kau ajukan dalam logika benarmu. Kemudian setelah berjalan dan tau bagaimana susahnya hidup, kau kan menjadi sadar bahwa untuk bisa menemukan orang yang tepat juga butuh perjuangan. Bukan dengan gampang mengatakan suka atau berperilaku sebagaimana yang kau mau. Dunia ini dirancang agar manusia mau berusaha, tidak hanya duduk diam dan tak melakukan apa-apa lalu ingin mendapatkan hasil istimewa, nihil dan mustahil. Begitu juga kiranya analogi cinta. Semoga setelah berjalan jauh kau tahu, bahwa cinta diciptakan bukan untuk permainan, dipermaikan, atau mempermaikan.
Tentang Cinta
Cinta, takkan pernah habis kata untuk membicarakanmu!
Meski sudah berulang kali disakiti, diperlakukan tidak baik, dianggap tidak ada, namun jika hati sudah bilang nyaman, lalu manusia bisa bilang apa?
Cinta, sedih sekali jika menjalani hari tanpa hadirmu, namun akan sangat bahagia jika sudah menemuimu dan berujar banyak tentang rindu.
Segala susah, jenuh, dan gelisah akan hilang seketika jika sudah bertemu.
Meski sudah berulang kali disakiti, diperlakukan tidak baik, dianggap tidak ada, namun jika hati sudah bilang nyaman, lalu manusia bisa bilang apa?
Cinta, sedih sekali jika menjalani hari tanpa hadirmu, namun akan sangat bahagia jika sudah menemuimu dan berujar banyak tentang rindu.
Segala susah, jenuh, dan gelisah akan hilang seketika jika sudah bertemu.
Kebaikan Berbuah Kebaikan, Selalu!
Beberapa waktu lalu melakukan traveling sendirian ke Kuching, Malaysia. Dengan modal nekat bin PD aja buat pergi dan balik sesuai dengan niat yang sudah dibuat. Orang banyak yang tanya, buaknnya hotelnya mahal? Enggak, just 66K kalau dihitung dalam bilangan rupiah. Makan gimana, akses ke wisata dan tujuan balik gimana? Gampang, niat baik pasti selalu diberi kemudahan.
Terhitung dari kelas pagi jam 9 di HI kemudian lanjut lagi di Kehutana dan kemudian hujan, mana belum packing lagi. Semacam pesimis gitu si, mikirin bagaimana ke airport dalam keadaan belum makan siang dan ATM juga masih belum tau dimana. Yaudah, nekat balik rumah dan packing dadakan kek tahu bulat teru ke airport buat berangkat. Sambil nunggu terbang, sambil makan gorengan, ala ala bangets kan?
"Setelah sekian lama, akhirnya inilah perjalanan pertama di 2018." Ditemani sunset masuk pesawat dan terbang hingga mendarat dengan selamat di Kuching. Btw, di sana gue bingung how to reach my hotel, karena jaraknya emang lumayan jauh juga. Diem, tet tet, pandang kanan kiri, krik krik. Melangkahkan kaki ke pusat pemesanan taksi, alamak 30 RM. Bisa mati mendadak isi dompet gue. Akhirnya puter otak dan memutuskan untuk mendekati Mekdonel buat beli Sundaes. Terus, tiba-tiba ada yang tanya, mau kemana. Gue jawab aja mau ke hotel di daerah Astana tapi nggak tau gimana cara mau kesana soalnya kalo naik taksi mahal bangets. Ah, niat baik memang selalu diijabah sama Allah, tiba-tiba itu orang menawarkan diri untuk memesankan taksi online. Alhamdulillaah, hemat just 12 RM. Sisa uangnya masih bisa dipake buat makan malam. Dan masya Allah nya lagi, itu orang nungguin sampe ane pergi dan ketemu dengan driver taksi online nya. Baik bangets dah pokoknya. Malam itu semacam bergumam, buah kebaikan selalu kebaikan juga, kan?
Terhitung dari kelas pagi jam 9 di HI kemudian lanjut lagi di Kehutana dan kemudian hujan, mana belum packing lagi. Semacam pesimis gitu si, mikirin bagaimana ke airport dalam keadaan belum makan siang dan ATM juga masih belum tau dimana. Yaudah, nekat balik rumah dan packing dadakan kek tahu bulat teru ke airport buat berangkat. Sambil nunggu terbang, sambil makan gorengan, ala ala bangets kan?
"Setelah sekian lama, akhirnya inilah perjalanan pertama di 2018." Ditemani sunset masuk pesawat dan terbang hingga mendarat dengan selamat di Kuching. Btw, di sana gue bingung how to reach my hotel, karena jaraknya emang lumayan jauh juga. Diem, tet tet, pandang kanan kiri, krik krik. Melangkahkan kaki ke pusat pemesanan taksi, alamak 30 RM. Bisa mati mendadak isi dompet gue. Akhirnya puter otak dan memutuskan untuk mendekati Mekdonel buat beli Sundaes. Terus, tiba-tiba ada yang tanya, mau kemana. Gue jawab aja mau ke hotel di daerah Astana tapi nggak tau gimana cara mau kesana soalnya kalo naik taksi mahal bangets. Ah, niat baik memang selalu diijabah sama Allah, tiba-tiba itu orang menawarkan diri untuk memesankan taksi online. Alhamdulillaah, hemat just 12 RM. Sisa uangnya masih bisa dipake buat makan malam. Dan masya Allah nya lagi, itu orang nungguin sampe ane pergi dan ketemu dengan driver taksi online nya. Baik bangets dah pokoknya. Malam itu semacam bergumam, buah kebaikan selalu kebaikan juga, kan?
Langganan:
Postingan (Atom)
Krisis Hubungan Diplomatik Meksiko – Ekuador
Krisis diplomatik antara Meksiko dan Ekuador yang baru saja terjadi merupakan peristiwa yang memperlihatkan kompleksitas hubungan antarneg...
-
Diplomasi koersif merupakan salah satu dari banyak jenis diplomasi yang masih terus eksis hingga saat ini. Karakter dari diplomasi ini a...
-
Negosiasi merupakan suatu proses komunikasi dimana terdapat dua pihak dengan sudut pandang yang berbeda yang berusaha menyamakan persepsi da...
-
Konflik merupakan tindakan yang menghalangi, mengganggu, dan menghambat pihak lain. Konflik bisa terjadi di kelompok masyarakat atau pun l...
-
Salah satu kegunaan dari teori dalam studi hubungan internasional adalah untuk pengetahuan kontemplatif yang diturunkan dari tatanan dasar d...
-
Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang selalu dalam keadaan baik-baik saja. Setiap orang yang masih bernafas, mereka hidup dan berjuan...
-
Gue pernah baca tulisan kepsyen di Instagram, bunyinya kurang lebih gini “Hidup adalah tentang menanti giliran, sukses atau jatuh. Bahagia ...
-
Gunboat diplomacy atau yang dikenal dengan diplomasi kapal perang adalah sebuah usaha atau aksi yang dilakukan oleh suatu negara dengan p...