Minggu, 12 April 2020

Berbagi Tentang Pengalaman Berangkat ke India


Di sini sy akan sedikit berbagi tentang program yang kemarin sy ikuti di India. Terlepas dari kewajiban moral karena diminta langsung oleh Prof Sachin dan panitia, harapannya semoga informasi ini bermanfaat dan bisa berguna bagi teman-teman yang mau mendaftar di tahun berikutnya. Alhamdulilaah sekarang sudah menjadi alumni dari kegiatan ITEC atau Indian Technical and Economic Cooperation yang diadakan oleh Ministry of External Affairs Pemerintah India. Program yang sy ikuti kemarin namanya Science Diplomacy. Kalau yang belum pernah dengar, pasti mengira bahwa program ini adalah semua tentang HI. Tidak. Memang ada beberapa pelajaran yang dirancang dan berhubungan langsung dengan kerja sama internasional, tetap kami juga mempelajari sains, mulai dari vaksin, biosolar, biomedik, ketahanan pangan, molekul, biologi, hingga ke angka kelahiran dan kematian bayi.

Proses Seleksi.
Proses seleksi untuk program ITEC itu cuma satu tahapan. Kita diminta mengisi berkas saja. Lumayan banyak tapi yang harus diisi. Mulai dari biodata diri, latar belakang pendidikan, pekerjaan, sampe surat keterangan sehat. Nah, pas sy mendaftar kemarin agak sedikit bermasalah di surat kesehatan. Karena dokter di RS dan di beberapa klinik puskesmas tidak mau menandatangani di form yang disediakan oleh panitia. Akhirnya cuma ngisi seadanya. Tapi, ada kisah menarik. Seminggu sebelum submit aplikasi, sy pernah tes darah di RS dan kebetulan surat itu langsung ditandatangani dokter. Yaudah, pas daftar melampirkan surat itu juga. Bismillah, setelah lompat dari klinik satu ke klinik lainnya aman. Cerita submit bukan hanya sampai disitu. Rupanya, pas daftar ada sedikit kesalahan di pengisian aplikasi. Dapat email dari panitia diminta untuk membuat akun ulang dengan email lain. Isi lagi formulir dengan 6 halaman tsb dari awal. Mana form nya nggak bisa pake teknik copy paste pula. Hampir menyerah, tapi alhamdulilaah support istri besar sekali. Istri memberikan support yang luar biasa. Atas izin Allah, selesai. Selanjutnya adalah menunggu kabar diterima atau ditolak. Tugas besarnya adalah kerahkan usaha semaksimal mungkin, hasil biarkan Allah menentukan yang terbaik.

Kuota Peserta dan pelaksana kegiatan.
ITEC memberikan kuota sebanyak 2 peserta per negara untuk menjadi peserta terpilih yang dinominasikan untuk berangkat ke India. CMIIW, mungkin beberapa program lain bisa jadi lebih. Pas ikut kemarin, kebetulan ada 2 peserta, sy dan satu peserta lagi dari LIPI dengan course yang berbeda. Beliau mengambil course tentang oceanografi di Dehradun kalau sy tidak salah. Course nya beliau selama 2 bulan, kalau punya sy Cuma 2 minggu. Pelaksana kegiatan di course sy kemarin adalah RIS (Research and Information System for Developing Countries). Dibawah RIS ini ada 4 course, SDG’s, kerjasama selatan-selatan, diplomasi sains, dan international economic issues and development policy. Pelaksana kegiatan course nya itu banyak sekali, bisa diakses di laman https://www.itecgoi.in/stream_list.php. Bagi yang mau ikut, tinggal milih mau ikut kegiatan apa dan di kota mana. Kegiatan sy kemarin peserta variatif, ada yang alumni S3 hukum, S2 HI, S2 psikologi, S3 Pertanian, S3 Diplomasi, S2 Ilmu Politik, Teknik Indistri, Komunikasi, dan lain-lain. Multidisiplin banget pokoknya yang daftar.

Persyaratan dan jenis kegiatan.
Course sy kemarin ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, seperti IELTS, mengisi formulir, dan melampirkan surat keterangan sehat. Keterangan lebih lanjut bisa di cek di laman https://www.itecgoi.in/how_to_apply.php untuk persyaratan rincinya.
Kegiatan course di ITEC ini banyak sekali, seperti:
Food and agriculture
Banking, audit, and finance
Cyber technology
Education
Climate change
Human resource development and training
Irrigation and water resources
IT and communication
Management and leadership
Media and journalism
Oceanography
Alternative energy
Hydrocarbon
Rural development
Government function
Sustainable development and south-south cooperation
Trade and international market
Urban planning
Women empowerment

Beasiswa yang ditanggung.
Ketika sudah lolos, kita akan diminta ke Jakarta untuk mengurus visa belajar ke India. Biaya pengurusan visa ditanggung oleh peserta yang lolos, Indian Embassy hanya menanggung biaya pembuatan visa saja. Selain itu, kita juga akan diberikan fasilitas tiket pesawat PP Jakarta – Delhi kelas ekonomi plus bagasi 20 kg. (Sy beruntung karena kemarin dibelikan tiket PP Pontianak-Delhi. Harusnya Pontianak – Jakarta PP nya ditanggung sendiri. Makasih Mass Rizaldy HAHAHA). Selain tiket pesawat, kita juga akan menerima fasilitas akomodasi hotel selama proses course berlangsung, uang saku, dan jalan-jalan ke Taj Mahal. Uang saku akan diberikan 50% saat tiba, 20% saat field trip ke Taj Mahal, dan 30% saat penutupan. Once selected, enak banget gitu rasanya ngabisin uang negara India itu, bisa jalan-jalan gratis.

Kelebihan dan kekurangan selama kegiatan.
Kelebihannya banyak, sy kemarin hampir 70% pesertanya adalah staf kemlu di negara mereka dan beberapa associate professor. Sy termasuk yang paling muda karena mereka sudah berumur 35 keatas. Terus belajar banyak tentang ilmu baru di negeri Gandhi, mutual understanding antara peserta, termasuk omongan terkait nulis bareng dan kerjasama dengan kampus atau instansi tempat mereka bekerja. Banyak banget lebihnya, serius. Kelebihan lainnya adalah tugasnya banyak dan harus presentasi. Tugas akhirnya adalah final paper harus fix dan langsung diterbitkan menjadi buku.
Kekurangannya, karena India itu mayoritas non-muslim, jadi sy susah dapat makanan halal, susah dapat masjid buat sholat (selama 2 minggu curi-curi tempat buat sholat dan curi-curi waktu buat bisa sholat. Enak banget perjuangannya bisa taat di negara orang, penuh perjuangan)., dan susah menjaga makanan antara halal atau tidak. Makanya pas berangkat ke India sy bawa 2 pack energen, 8 bungkus popmie, dan oat. Jadi sarapan pagi cuma makan sereal dan minum energen, kalau malam makan popmie. Makanan nasi dan sejenisnya banyak, cuma ragu aja antara halal atau nggak nya, makanya pilih energen dan popmie aja.

Mungkin ini dulu yang bisa di share. Kalau ada yang bingung and so on, bisa langsung klik website ITEC via https://www.itecgoi.in/index.php dan bisa tanya di kolom komentar kalau penasaran. Semoga tahun depan semakin banyak peserta dari Indonesia. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...