Banyak sekali dari kita yang kerap mempertanyakan mengapa seseorang yang sudah sampai kadar dan usianya tetapi belum menikah. Belum melepas masa lajang. Belum melepas masa sendirian. Hingga sederet pertanyaan lain yang masih mungkin dilayangkan. Haruskah dijawab dengan detail semua pertanyaan itu? Kembali ditanyakan, mengapa belum menikah?
Pertama, orang menahan diri untuk tidak menikah karena alasan finansial yang tidak berkecukupan. Ada masalah lain yang lebih krusial daripada sekadar memperbincangkan mengapa mereka belum naik pelaminan. Mungkin uang yang ada dipakai buat biayain sekolah keluarganya, adiknya, kakaknya, atau juga untuk keperluan lain. Kita kan tidak tahu.
Kedua, alasan orang menunda menikah adalah karena belum siap secara lahir dan batin. Ada beberapa sikap dan ego yang harus dikesampingkan atau dihilangkan sebelum kemudian memutuskan untuk menikah. Karena jika menikah mungkin takut berantem terus, maki-makian, tidak menerima kekurangan satu sama lain lalu pisah. Dengan kata yang sama, kita kan enggak tahu alasan orang lain. Maklumi saja.
Ketiga, seseorang menunda untuk menikah adalah karena trauma menghadapi cinta. Kali aja masih ada kisah masa lalu yang belum usai, siapa tahu kan? Atau hati masih belum bisa move on, who's knows? Daripada udah nikah tapi masih kepikiran mantan kan bahaya. Atau pas udah nikah tapi hatinya dibagi dua, oh tidak. Wanita mana yang kuat? Tidak ada kan?
Keempat, alasan kenapa orang belum menikah adalah karena belum ketemu jodohnya, se-simpel itu. Hhahaha
Bersambung ya....
Jika bisa bermanfaat di usia muda, lalu mengapa menunggu tua? Kita adalah apa yang kita kerjakan, kita dengarkan, dan kita katakan berulang-ulang. Don't be same, be better! Blog ini berisi mengenai keilmuan HI, motivasi perjalanan hidup, pengalaman, dan tulisan cerpen. Semoga bermanfaat.
Minggu, 29 Juli 2018
Selasa, 24 Juli 2018
Tanggal Bersejarah
Alhamdulillah, akhirnya sampai di fase bahwa diri ini tidak lagi sendiri. Status jomblo sudah tak lagi terpatri. Tidur malam sudah tidak sepi, makan sudah tidak cucui piring sendiri, dan semuanya terasa bahagia. Ya, dengan menikah kita bisa merasakan itu semua. Tidak berhenti secara probadi mengucap syukur yang terdalam untuk kebaikan yang telah diberikan Tuhan. Pasca menikah, banyak perubahan, udah boleh pacaran, udah boleh pegangan tangan, bahkan udah halalan toyibban.
Dear status jomblo, aku melepasmu dengan alhamdulillaah. 07/07/2018 menjadi awal yang baik untuk status baru, Zet was taken alias sold out. Bi iznillah
Dear status jomblo, aku melepasmu dengan alhamdulillaah. 07/07/2018 menjadi awal yang baik untuk status baru, Zet was taken alias sold out. Bi iznillah
Langganan:
Postingan (Atom)
Krisis Hubungan Diplomatik Meksiko – Ekuador
Krisis diplomatik antara Meksiko dan Ekuador yang baru saja terjadi merupakan peristiwa yang memperlihatkan kompleksitas hubungan antarneg...
-
Diplomasi koersif merupakan salah satu dari banyak jenis diplomasi yang masih terus eksis hingga saat ini. Karakter dari diplomasi ini a...
-
Negosiasi merupakan suatu proses komunikasi dimana terdapat dua pihak dengan sudut pandang yang berbeda yang berusaha menyamakan persepsi da...
-
Konflik merupakan tindakan yang menghalangi, mengganggu, dan menghambat pihak lain. Konflik bisa terjadi di kelompok masyarakat atau pun l...
-
Salah satu kegunaan dari teori dalam studi hubungan internasional adalah untuk pengetahuan kontemplatif yang diturunkan dari tatanan dasar d...
-
Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang selalu dalam keadaan baik-baik saja. Setiap orang yang masih bernafas, mereka hidup dan berjuan...
-
Diplomasi ekonomi sebagai proses formulasi dan negosiasi kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan produksi, pertukaran barang, jasa, tenaga ...
-
Agar dapat memetakan fenomena mengenai subjek dan objek analisis dalam studi hubungan internasional, diperlukan adanya indikator yang dija...