Sabtu, 24 Februari 2018

Kita Bukan Manusia Dewasa

Manusia yang dikatakan dewasa adalah manusia yang mampu menahan amarah dan meletakkan logika pada bibirnya saat bertemu dengan masalah. Manusia yang mampu memposisikan hati pada penglihatannya, dan menempatkan senyum saat dia benar-benar terluka.

Manusia yang dikatakan dewasa adalah manusia yang bisa mencerna apa yang dikatakan orang lain namun tidak serta merta kecewa, ia mencerna segalanya dengan hati bukan semata dengan isi logika. Manusia yang dewasa adalah manusia yang berhenti mengkaji salah manusia, sebab ia sadar dirinya juga jauh dari kata benar.

Manusia yang dewasa adalah mereka yang menghindari debat dan ocehan tidak bermutu yang kerap kali berujung pada adu jotos dan kuatnya otot. Yang dikatakan manusia dewasa adalah mereka yang terus dan selalu bisa berusaha membumi meskipun nama mereka berada pada taman eden yang berbau kasturi.

Adakah kita masuk kriteria itu semua? Tidak! Sedang kita jauh dari kata dewasa dan seringkali terlambat memnai usia padahal umur sudah tidak lagi muda. Lalu aku teringat pepatah yang mengatakan"Tua itu pasti, sedangkan dewasa itu pilihan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...