Minggu, 11 Februari 2018

Hasil Mengabdi di Semester Ganjil

Semester ganjil sudah berlalu, inilah beberapa karya yang bisa kami berikan sebagai rekam jejak untuk kemudian sama-sama terus belajar dan belajar. To remember what happeded here a thousand year ago. Semoga semester genap nanti, akan banyak lagi karya yang bisa diberikan demi menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih baik lagi. Pribadi yang baik, berarti tidak hanya pribadi yang maju dan mengutamakan kualitas diri sendiri, tetapi juga pribadi yang peduli dan bermanfaat untuk manusia-manusia di sekitar mereka. We are in competition with no one, We just have desire to play the game of being better that others. We are simply trying to be better than the person that we were yesterday. Mari saya sampaikan beberapa cerita tentang rekam jejak mereka.

1. Sunarti, Winny Saptaria, dan Sintia. Mahasiswi Prodi HI 2015 yang terpilih sebagai delegasi Untan dalam International Conference on Maritime Culture and Historical Values in the Global Competition Era di Undip Semarang. Judul Paper mereka adalah Nato Resolution Related to Maritime Security; Ship Hijacking in Somalia.
2. Maria Adisti, Titik Yulianingsih, Dian Sumella Utami, Eka Rima Oktaviana, dan Stephanie Via Febby. Mahasiswi Prodi HI 2017 yang terbagi menjadi dua tim dan terpilih untuk mempresentasikan paper mereka di International Conference on Maritime Culture and Historical Values in the Global Competition Era di Undip Semarang. Judul paper mereka adalah The Defence of Buang Jung Tradition by Sawang Tribe at the Coastal Area of Belitung Island. Kelompok yang lain menuliskan paper dengan judul The Harmony between Dayak and Melayu in Semitau, Kapuas Hulu West Kalimantan. Ini ada cerita menggelitik dengan teman-teman HI 2017, sebab saat mau pendampingan pembuatan abstrak satu sama lain sudah oke, tbtb saya ketiduran jadinya molor abis. Padahal merek sudah menunggu di Perpusda. Dengan mata kurang 2 watt akhirnya memaksa diri berangkat dan jadi manusia paling ribut di pustaka *tidak untuk dicontoh ya!

Kalau kakak-kakak dari HI 2015 sudah tidak perlu diawasi karena mereka sudah terbiasa dengan paper dan sejenisnya, anak 2017 alhamdulillaah 2X melaksanakan pendampingan untuk simulasi presentasi dan diskusi tentang conference. Well done, mereka berhasil tampil memukau dan akhirnya menikmati atmosfer menjadi mahasiswa HI super kece meski di usia yang masih seuumur jagung. Tenang, kita nggak beda jauh kok teman-teman, saya juga masih muda HAHAHA

3. Anisa Fahri, Diva Putri Amelia, dan Hofifah Oktafini. Mahasiswi HI 2017 yang berhasil terpilih sebagai delegasi debat Gelora Nusantara di Palembang. Mereka menulis tentang penanggulangan sampah Kapuas. Meski tidak jadi berangkat karena kekurangan dana, setidaknya mereka sudah berkali-kali revisi dan tahu bagaimana menulis abstrak yang baik dan benar. Sedikit bocoran, mereka saat itu sudah hampir menyerah karena berkali-kali saya minta revisi, tapi mereka strong women dan mendapatkan berita gembira yang akan mereka ulangi lagi di semester kedua nanti sepertinya. Kita do'akan saja ya.

4. Gandhi Wijaya dan Fitriani dari HI 2017 yang terpilih menjadi presenter dalam International Law Fair and Maritime Conference di Bali. Masih maba udah ke Bali aja ya. Congrats dan terima kasih sudah keukeh harus berangkat meski minim persiapan dan dukungan dana. Kalian berdua dabesh banget!

5. Berikutnya ada Arni Nur Sukma Pertiwi, Delianti, dan Virginia Sherin. Mereka dari HI 2015 dan 2016 yang menulis proposal PKM-K tentang lidah budaya. Saya lupa apa judul lengkapnya, tapi alhamdulilaah lolos di tingkat universitas. Semoga bisa lolos di tingkat nasional dan mendapatkan dana untuk pengembangan usaha PKM-K nya ya. Hingga kedepannya banyak lagi adik-adiknya yang tertarik dan bergabung menjadi pejuang PKM dari Prodi HI.

6. Juga ada Sherin, Rajuali Aditya, Hofifah, dan Diva yang tergabung dalam satu tim PKM-K yang juga lolos di tingkat universitas. Harapannya semoga mendapatkan dana juga untuk pengembangan usahanya. Semoga teman-teman maklum dengan kemampuan saya menjangkau kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Jika banyak yang belum terjangkau, harap dimaafkan dan akan jadi pembelajaran bagi saya kedepannya. Tetap semangat ya Specta Squad from IR Untan.

Selain keenam yang sudah disebutkan diatas, banyak lagi teman-teman HI yang sudah mulai aktif ikut lomba essay dan karya tulis ilmiah tingkat nasional, Meski mungkin masih belum jadi juara, penting mental kalian dan keberanian kalian menulis sudah sangat luar biasa. Digenjot terus yes, seiring banyaknya proses pasti nanti jadi kebanggaan banyak insan. Percaya deh sama gue, hehehe. Yang tidak kalah penting, mahasiswa HI saat ini sudah bermental baja buat submit tulisan di jurnal nasional. Semoga ada yang lolos, do'akan ya.

Eh iya, adalagi tu dari fakultas lain. Ria Irawan dari Prodi sejarah. Alhamdulillaah, berhasil juga jadi presenter di Undip bareng teman-teman maba. Serta, ybs juga terpilih sebagai juara 2 karya tulis ilmiah di tingkat provinsi Kalimantan Barat. Beradu ketat dengan mahasiswa dari IAIN. Meski sudah kena letupan amarah gegara dibilangin ngeyel tapi dia sadar diri. Maafkan saya Bro. So far, progres kamu sangat baik. Lanjutkan Broh. Make people around you proud for having you, here!

I believe, they will improve their skill in English Language to achieve better things in the future. Jangan malas berproses, buang semua keluh kesah, disiplin dan terus berusaha. Saya yakin dan percaya, kalian akan jadi orang hebat nanti di kemudian hari. Hanya jika kau menyerah, maka kisahmu akan usai. Selama kau berusaha, akan banyak tawa dan tangis bahagia yang kau lalui karena usaha dan kerja keras yang kau usahakan. Tumbuhlah dengan kualitas Nak, kalau sudah punya pengetahuan dan punya keahlian, ajari yang lain. Bawa kampus kita ini ke arah yang lebih baik. Jangan mau jadi mahasiswa jago kandang, bisa ngomong doang, tapi kemampuan akademiknya nol besar. Terus tanamkan bahwa action speaks louder than words. Aksimu itu bisa ngomong lebih kencang dari omonganmu. Ayo dipacu lagi semangat kompetisi dan perbaikan kualitas dirinya. Belajar dari setiap orang yang kalian temui, walaupun mimpimmu itu keliatannya gak mungkin, usahakan, capai dan nikmatilah.

Pacu terus semangat untuk memperbaiki kualitas diri kak, bang. Jangan mengulangi kesalahan dan tindakan yang tidak bermanfaat agar terlihat besar, itu udah nggak jaman. Jangan cuma bisa berkompetisi di dalam kandang, lihat dunia luar agar kau tahu bahwa kemampuanmu itu masih jauh dibawah sehingga kau terus berusaha memperbaiki kualitas diri. Jangan tiru yang tidak baik, jangan tiru yang tidak positif, jangan ulangi hal-hal yang menghabiskan masamu untuk produktif. Jadilah manusia yang aktivis, yang tau kapan harus kuliah, kapan harus berorganisasi, kapan harus menulis, dan kapan harus bersenang-senang alias piknik. Luluslah secepat mungkin dan kuasailah soft skill sehingga ketika kamu lulus, kualitasmu tidak diragukan. Aktif terus, positif terus, berprestasi terus. Demi kamu, demi adik-adikmu, demi masa depan dan peradaban yang lebih baik.

Selain mendampingi mahasiswa, alhamdulilaah masih bisa nerbitin tulisan di Pontianak Post, artikel di Jurnal Komunikasi Atma Jaya, nerbitin artikel di Komunikasi Universitas Indonesia, nerbitin artikel di prosiding buat konferensi internasional, nerbitin tulisan di Bunga Rampai HI UI, dan sebagai delegasi Kalimantan Barat dalam Munas Kedaulatan Indonesia di Jakarta.

Terakhir, saya ingat bunyi kutipan seperti berikut:
- Apa yang membuatmu bahagia? Yaitu saat kamu bisa membuat orang lain bahagia. Semoga dengan segala prosesnya, mereka yang saya sebutkan diatas adalah sosok yang bahagia menikmati proses dengan saya.
- Pahala ibadah yang tidak akan putus alirannya adalah 'ilmu yang bermanfaat'. Jangan cuma digali, tapi kita lupa untuk memberi. Jangan cuma mencari, tapi kita lupa berbagi. Jangan memperkaya diri, tapi kita lupa manusia di sekitar kita.


*Bukan pamer, bukan untuk dipuji, tapi semoga menginspirasi. Welcome semester baru, semangat baru, kelas baru, dan dengan prestasi yang tidak kalah banyak dan super. Hope so!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...