Pintu Harmonika bercerita tentang tiga anak yang
tinggal di kompleks Ruko Gardenia Crescent yang sering menghabiskan waktu luang
di lahan kosong yang ditumbuhi ilalang, grafiti pada tembok yang sudah mulai
runtuh, berbau pesing dan apek di sudut-sudutnya; yang akhirnya mereka namakan
Surga. Hanya mereka yang mau dan suka bermain di Surga, melakukan hal-hal yang
mereka suka, sehingga mereka bertiga sangatlah akrab, meski usia mereka
berbeda-beda. Mereka adalah Rizal, Juni, dan David.
Bagian pertama: Rizal dengan pencitraan yang sangat
indah untuk dibaca, memiliki banyak fans, akan banyak mata yang melihat ketika
ia melewati lorong sekolah. Setiap hari ia memberikan banyak kejutan, baik itu
bunga, kue, coklat, bahkan hingga cerita yang mengundang rasa penasaran dari
para pecintanya. Berbeda dengan para fans nya, Krisna Salim justru judes dan
tidak suka dengan gaya dan kehidupan si Rizal. Hari berlalu dan akhirnya
terkuaklah kebohongan Rizal, bahwa ia hanyalah seorang anak toko kelontong yang
terlihat oleh Krisna atau Chintia sedang mengangkat gas untuk dibawa kerumah
tetangganya yang memesan gas itu. Mulailah terbuka semua rahasianya yang selama
ini terlihat begitu wah, mulai dari perjalanan ke Thailand, keliling dunia,
berhartakan mewah dan bermobil serta hidup yang sangat istimewa. Bagian yang
paling aku suka adalah saat akhirnya Rizal mengaku di akun blognya dan berkata
bahwa "Tetaplah menjadi dirimu, tunjukkanlah pesonamu, ekspresif lah, tapi
ingat satu hal, bergayalah dan tetaplah menjadi dirimu sendiri. Kalau kamu
berhasil tapi karena kamu meniru gaya orang lain, itu sama saja bohong. Just
the way you are." Keren banget kan guys, petuah seorang yang suka bohong
saja bagus, gimana petuah mereka yang selalu jujur dalam berkarya dan mengolah
setiap kemampuan yang mereka miliki. Kamu bagaimana? Jawab sendiri ya! Bagian
yang penting juga menurutku adalah saat Rizal tidak mengakui Ayahnya ketika
ditanya oleh Chintia, harus ya mengabaikan kebaikan orang tua yang sudah
berjuang demi anaknya? Kalian jangan sampai begitu ya guys, jangan karena
bertemu cewek cantik dan gengsi dengan keadaan eknomi orang tua, sampai tidak
mau mengakui mereka sebagai orang tua kita. Miris banget kan?
Bagian kedua: Juni, siswa SMP yang penuh prestasi
tapi akhirnya harus berurusan dengan keputusan kepala sekolah untuk di skors
dan mengakibatkan Ayahnya kehilangan pesanan pelanggan karena ia telah memukul
seorang anak yang bapaknya menjadi pelanggan dan telah memesan banyak kaos di
toko Ayahnya Juni. Kisah itu juga lah yang kemudian merembet menjadi morosotnya
pendapatan sang Ayah yang akhirnya tokonya mau tidak mau harus dijual karena
mereka kekurangan dana untuk bisa bertahan hidup. Juni dengan watak yang keras
dan sering betekak alias berantem mulut dengan Ayahnya. Ia tidak mau disalahkan
ketika Ayahnya melihatnya melakukan kesalahan. Ia juga sering protes terhadap
Ibunya dan mengesalkan kenapa Ayahnya tidak bisa mengerti akan dirinya sebagai
perempuan. Hal itu berlanjut, hingga akhirnya karyawan di toko Ayahnya dipecat,
dan ruko tersebut bersegelkan "DIJUAL". Kalau menurutku, anak seusia
Juni memang lagi keras-kerasnya, jadi susah kalau diajak komunikasi, mending
berbicara dari hati ke hati kalau sama anak perempuan mah. Tapi Ayahnya juga
gak peka, sehingga terjadilah perang ketiga yang begitu sering, *eh perang
mulut maksudnya. Tapi percayalah guys, dibalik sikap cuek seorang cowok atau
Ayah, sesungguhnya mereka menyimpan kasih sayang yang sangat besar. Tinggal
bagaimana mengkomunikasikannya dengan baik. Setuju?
Bagian ketiga: ini bagian yang tersingkat kalau
buatku, soalnya aku juga bingung, tentang David yang sudah meninggal tapi
Ibuknya masih terbawa susasana galau ditinggal anaknya. Karena aku bukan
seorang Ibu, jadi susah untuk menggambarkannya. At least, kita harus tau ya
guys bahwa kasih seorang ibu itu tidak akan pernah putus. Ibu adalah cinta
pertama tanpa mengenal kata putus. So, selalu sayangi ibumu ya, berikan terbaik
untuk membahagiakan beliau, selagi umurnya masih ada. Oke?
*Katanya sekali pun sedang merasakan sakit, jika
kita tersenyum, sakitnya akan berkurang.
*"Sepanjang hidup kita, segala macam emosi
sering terkumpul mengendap dan akhirnya menjadi racun yang memotivasi tindakan
dan keputusan kita. Makanya perlu banget kita rajin-rajin mengeluarkan racun
dan endapan emosi kita."
"Life is like piano. The white keys represent
happiness and the black keys show sadness. But as we through life, remember
that the black keys make beautiful music too."
Film nya bagus, banyak pesan hidup yang bisa kita
contoh dan kita terapkan dalam hidup. Apalagi yang berhubungan dengan keluarga
dan orang terkasih. Stay blesses guys. Thank you!
(Film nya ditonton di kos Sauqi, saat melarikan diri dari kejaran batuk yang aduhai menyiksa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar