Minggu, 27 Desember 2020

12 Ruang Lingkup Studi Hubungan Internasional

Salah satu kegunaan dari teori dalam studi hubungan internasional adalah untuk pengetahuan kontemplatif yang diturunkan dari tatanan dasar dunia yang disejajarkan dengan filsafat. Elaborasi dari kegunaan teori ini selanjutnya dapat membentuk hipotesis melalui berbagai instrumen sehingga suatu teori dapat divalidasi dengan baik. Ilmuan seperti Dougherty dan Pfaltzgraf justru menjelaskan bahwa fungsi teori dalam hubungan internasional adalah untuk menjelaskan refleksi sistemik mengenai sejumlah fenomena1.

Jika ditelusuri lebih jauh, ada tiga fungsi teori dalam studi hubungan internasional. Pertama, teori dapat dijadikan sebagai alat untuk menjelaskan kejadian dalam politik internasional (theory as a tool). Kedua, teori juga dapat dijadikan sebagai kritik yang mempunyai kegunaan yang terlihat berbeda dengan tujuannya. Sehingga, selain menjelaskan sebuah fenomena, teori juga dapat digunakan untuk mengubah dan mengatasi permasalahan yang muncul dalam kehidupan dunia nyata. Ketiga, teori dapat digunakan sebagai praktek dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ada 12 ruang lingkup masalah pokok yang dapat digunakan sebagai objek analisis dalam ruang lingkup studi hubungan internasional:

1.      Bangsa dan Dunia. Salah satu objek kajian yang sering dibahas dan dianalisis dalam studi hubungan internasional adalah bangsa dan dunia. Mengingat bahwa setiap bangsa pasti membutuhkan kerja sama untuk bisa mewujudkan kesejahteraan. Kerja sama yang dilakukan negara dipandang dapat menumbuhkan keadilan dan perdamaian dunia. Mengapa sering digunakan sebagai objek analisis? Sebab hubungan internasional dilakukan oleh unit politik suatu negara baik secara teritorial, populasi, dan juga kewenangan yang berpengaruh terhadap konstelasi politik dunia.

2.      Transnasionalisme dan Interdependensi. Transnasionalisme mengacu kepada aktor non-negara yang berpengaruh dalam studi hubungan internasional. Sementara interdependensi merupakan konsep yang menjelaskan mengenai aksi saling ketergantungan antar negara-negara di dunia dalam memenuhi kebutuhan domestik negaranya. Kondisi ini mengacu kepada situasi di mana perilaku aktor negara ditentukan oleh peristiwa eksternal dalam mekanisme hubungan timbal balik. 

3.      Perang dan Damai. Isu perang dan damai adalah persoalan klasik dalam studi hubungan internasional. Isu yang sering dibahas adalah penyebab perang dan resolusi konflik.

4.      Power. Merupakan elemen utama yang harus dimiliki suatu negara dalam rangka menjalankan misi politik luar negeri dan usaha pencapaian kepentingan nasional. Perilaku dasar negara dalam hubungan internasional adalah perjuangan untuk mendapatkan kekuatan sehingga membentuk pola perilaku dan interaksi.

5.      Politik Internasional. Politik antar negara yang mencakup kepentingan dan tindakan dua negara atau lebih yang menitikberatkan pada perjuangan kepentingan dan upaya untuk memperoleh kekuasaan.

6.      Lingkungan Hidup. Isu lingkungan hidup diangkat sebagai agenda dalam hubungan internasional pada tahun 1970-an dan ditandai dengan diselenggarakannya konferensi PBB tentang lingkungan hidup di Swedia. Lingkungan hidup menjadi isu global karena berdampak terhadap dunia internasional, berhubungan dengan eksploitasi sumber daya global, dan selalu bersifat transnasional.

7.      Kemiskinan dan Kemakmuran. Salah satu perhatian dunia terhadap isu dalam hubungan internasional adalah kemiskinan dan kemakmuran. Sehingga banyak negara berusaha untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan membuat kesepakatan bersama seperti SDG’s yang diproyeksikan untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan di banyak negara dan sebagai upaya mencapai global peace and prosperity.

8.      Hak Asasi Manusia. Dalam hubungan internasional, HAM sering dikaitkan dengan perspektif realisme (power politics). Fokus ini menekankan sifat manusia yang self interest dan memiliki sifat egois dalam tatanan dunia yang bersifat anarki.

9.      Stabilitas Ekonomi. Merupakan kondisi yang menjadi pusat perhatian negara-negara dalam tatanan dunia. Semakin baik stabilitas ekonomi suatu negara, akan semakin baik pula kesempatan bagi negara-negara untuk menjalin kerja sama internasional.

10.  Identitas dan Kedaulatan. Identitas merupakan atribut yang melekat pada aktor baik negara maupun negara yang mendorong aktor untuk bertindak dan mencapai kepentingan. Sedangkan kedaulatan berhubungan dengan pengakuan negara lain terhadap suatu negara yang juga merupakan konsep dasar dari hukum internasional dalam kerangka hubungan antar negara. Kedaulatan sering diartikan sebagai kemerdekaan dan vice versa.

11.  Globalisasi. Objek yang sering dijadikan analisis dalam studi hubungan internasional yang mengacu kepada globalisasi ekonomi, politik, dan sosial budaya. Pada tataran praktis, globalisasi dijadikan sebagai analisis karena merupakan faktor pemicu dari terjadinya interdependensi dan integrasi ekonomi sebagai hasil dari kerja sama di suatu kawasan.

12.  Migrasi Internasional. Merupakan isu yang menjadi tren dalam hubungan internasional karena berhubungan langsung dengan konsep HAM dan hak pencari suaka. Perpindahan penduduk antar negara dewasa ini menjadi perbincangan hangat karena migrasi internasional memberikan dampak terhadap kondisi politik domestik, ekonomi, dan juga sosial budaya.

Sumber Rujukan:

Dugis, Vincensio. (2016). Teori Hubungan Internasional Perspektif Klasik. Surabaya: FISIP Universitas Airlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...