Minggu, 12 April 2020

Tentang Selebrasi Kelulusan.


Jika kau menyandang status sebagai mahasiswa kemudian menjadi wisudawan, dan alumni, ada banyak hal yang harus kau syukuri. Apalagi nama belakang kini semakin panjang. Perihal lulus dan melepaskan status mahasiswa, ada beberapa hal yang patut kau lakukan.

Pertama, bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada kedua orang tua serta siapa saja yang telah berperan banyak di balik layar langkahmu yang kini menjadi wisudawan. Gelar sarjana yang kini disematkan kepadamu tidak akan kau raih jika tanpa restu dan kebaikan orang tua yang selama ini kau rasakan. Dimana tiap bulan mereka membantumu mengirimkan biaya kuliah dan akhirnya kini kau sampai di garis finish. Selamat menjadi sarjana. Kini beban dipundakmu bukan lagi tentang menyelesaikan tugas-tugas kuliah, tapi semakin bertambah. Ada nama almamater yang harus kau jaga sehingga bisa tetap harum mekar di tengah masyarakat. Begitu banyak PR kehidupan sosial yang harus kau selesaikan. Ingat, pengabdian sesungguhnya akan mulai dilaksanakan saat kau telah lulus. Kini beban di pundakmu bukan lagi tentang prodi, fakultas, tetapi sudah universitas. Jaga baik-baik nama kampus agar tempat ini semakin baik dari sisi histori maupun perjalanan akademik yang positif dan membanggakan.

Kedua, mulai esok, pasca dinyatakan sebagai sarjana, kau harus sudah mampu berpikir agar ilmu yang kau petik selama ini dapat membuahkan hasil dan membanggakan orang tua. Meski keduanya tidak menuntutmu menjadi sukses dalam sekejap, tapi berusalah. Balas jasa mereka dengan bakti yang tiada terperi, sebab karena halus jiwa keduanya kini kau menjadi sarjana. Rajinlah men-challenge diri sendiri untuk berbuat lebih, bermakna lebih, dan lebih disiplin. Kata orang, masa depan dan kesuksesan itu diperuntukkan bagi mereka yang disiplin, kau harus bisa membuktikan itu. Ubah pola pikir dan kebiasaan. Biasakan yang baik dan tetap harus bermanfaat bagi sekitar. Mau tidak mau, suka tidak suka, pasca lulus kau harus dan akan bekerja. Sering-seringlah meminta bekal ridho dan restu orang tua, muliakan mereka niscaya jalan mudah mulus dan lancar akan kau rasakan. Jadilah anak yang berbakti, bukan hanya untuk negeri tapi terutama untuk orang tua sendiri.

Ketiga, pasca lulus sebagai sarjana, kau harus bisa membuktikan bahwa daya saing dan kemampuanmu mampu membawamu menjadi sarjana yang cekatan, handal, dan diharapkan oleh perusahaan. Ingat, sainganmu untuk mendapatkan pekerjaan bukan hanya dari almamatermu saja, jadi kau harus sungguh-sungguh dan memiliki performa yang baik agar dapat menjadi sejajar dengan 'mereka' yang kau anggap sebagai rival menuju kesuksesan itu. Kami yakin, bahwa ilmu yang selama ini kau dapatkan semasa kuliah tidaklah sedikit, maka kau harus mampu menjadi alumni yang berdaya saing dan kompetitif agar mimpimu bisa bekerja menjadi nyata. pasca lulus juga akan kau rasakan, ternyata status menjadi mahasiswa itu mungkin lebih enak dibanding menjadi alumni. Sebab jika telah menjadi sarjana, pandangan orang sudah berbeda, kau bukan lagi menjadi tempat memberi tetapi sudah berubah nama menjadi tempat meminta. Maka usahakanlah, agar pandangan masyarakat dan orang-orang terkasihmu bisa terwujudkan dengan sempurna. Berusaha dan tabah tiada henti.

Keempat, teruntuk yang sudah menjadi sarjana dan ingin melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya, semoga keinginan menjadi mahasiswa S2 bukan karena kau takut bersaing dengan kerasnya dunia kerja. Yang kau butuhkan adalah bagaimana menguasai soft skill, bukan mengelak dari kenyataan lalu melanjutkan pendidikan ke tahap berikutnya karena takut dengan pertanyaan 'sekarang sudah kerja di mana?'. Akan lebih baik jika kau sering memberanikan diri mencoba mengikuti magang, sehingga ketika wawancara kerja, kau sudah memiliki list pengalaman yang diincar oleh perusahaan tempat kau melamar. Ingat, lanjut S2 itu harus tapi bukan karena takut tidak dapat kerja. Sebab jaman sekarang itu yang dibutuhkan bukan hanya IPK tetapi soft skill yang sudah terasah dan sudah tajam tentunya. Maka pasca lulus, kau akan tau, seberapa tajam soft skill yang kau punya. Bagi yang belum lulus, rajin-rajinlah mencoba magang. Cari tempat magang yang relevan dengan tempat kerja yang kau incar, bukan hanya magang sekedar alih status sebagai tukang foto kopi saja, itu berbahaya.

Long story short, kami hanya ingin menyampaikan bahwa kehidupan pasca menjadi sarjana itu keras, maka persiapkan mental baja. Teruntuk yang belum lulus, harus mawas diri dan teruntuk yang hari ini dikukuhkan menjadi sarjana, semoga gelar dan ilmu yang kau dapatkan dapat menghantarkanmu menuju kesuksesan dan bermanfaat bagi semesta.

Selamat Berselebrasi (read: Wis-udah)!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...