Aku menanti dibalik sipu awan pagi, siapakah kau
sebenarnya, yang telah menbuat hatiku bahagia lebih lama, lalu terbenam
pada senyum berbunga-bunga. Purnama Kedua Belas, engkaukah yang aku
tunggu? Serasa malamku serba salah karena pesonamu. Balik kanan, aku tak
nyenyak. Balik kiri, aku tak kuat. Cicak di atap kamar semakin
menghinakanku malam itu. Pada laju masa yang tak bisa kutepis rotasinya,
engkau datang dan menyelinap lebih anggun dari biasanya. Sudah berulang
kali kukatakan, jangan datang hanya karena rindu, aku tak bersedia
menjadi wadah pelampiasanmu, Purnama.
.
Harus
berapa kali aku berucap, bibirku semakin kelu saat kau hinggap dan
membayang seisi tubuhku. Purnama Kedua Belas, Kau kah anugrah terindah
semesta untukku? Derai angin bersama gemuruh langit pekat pagi ini
seolah tau bahwa aku enggan memikirkanmu lebih lama, Purnama. Kau sudah
menjadi bagian dari dunia kesekian yang aku ranumkan dalam balutan
kanvas kenangan manis. Kau, sudah menjadi bagian dari detak nafas dan
hariku. Menjadi komponen bersambung bersama minggu dan bulan yang aku
habiskan di sini. Tak perlu mengerti lagi, tahun pun menjadi saudara
bagi cerita dan misterimu, Purnama. Kau sudah menjadi bagian cerita awal
dan akhir hayat dan mendarah daging dalam hati dan pikiranku. Enggan
kulepas, takkan kuberpaling, Kau bagian kisah hidupku kemarin, hari ini,
dan esok nanti.
.
Purnama
Kedua Belas, aku akan belajar menjadi insan paling lembut dan mengerti
akan arti kurang dan lebihmu. Saat sayup udara tak lagi mendekatiku,
kaulah cadangan udara untuk aku hidup dan kembali menghirup. Purnama
Kedua Belas, kau angin segar bagi singasana duduk manisku. Meski harus
termenung dalam pojok senja, Kau selalu berarti.
.
Maka
seiring bertambahnya hari berlalu, aku akan menjadi pengagum setia
bagimu. Menjadi peluk yang selalu mendekap saat sendu. Menjadi tempat
paling nyaman untuk setiap sandaran kisah-kisahmu. Biarkan malam
meninggi, pagi berlari, senja membisu kembali pada yang satu, Kau akan
tetap menjadi Purnama Terindah dalam kurangnya hitungan jariku. Purnama
Kedua Belas, tiada jeda untuk mencintaimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar