Rabu, 25 September 2013

Sore Senja Biru

Biru putih atau hitam?
silakan kau pilih satu, jika kau tak mau, abaikan...
abaikanlah, buang segala penawaran itu...
mengapa jika hari berputar dulu terasa syahdu?
apa yang hilang dari balik tabir tawa itu?
mungkinkah berawal suka dan disuka...
nan jauh kini, aku merasa rindu, salahkah aku?
rindu sama abu-abu itu
laksana isyarat tak jelas kini mendekat
tidak ada diantara tiga pilihan di atas...
rona ceria tawa itu sungguh menawan, dulu...
belum terpisah apalagi terganti, bahkan mungkin takkan tergantikan
buah mimpi itu? kau terlalu banyak janjikan masa-masa indah
sadarkah dirimu akan hal itu?
kuletakkan segala asa pada bait pertama
aku mengagumimu, dulu, beberapa hari yang lalu
belum sampai hitungan bulan, semua itu berubah
kau menghilang, bayanganmu selalu menghantuiku
tolong aku, lepaskan segalanya
ah, memoriku terikat jelas, takkan mungkin terlepas...
bukan halusinasi apalagi fatamorgana, hadirmu begitu nyata
pun kukira bukan tipuan apalagi sekedar hasrat belaka
sungguh ini nyata terlukiskan
indah seperti setelah seminggu kami bersapa
aku rindu, jiwa ini mengadu, tubuh ini ingin bersua, walau sebentar
yang aku tahu hanya satu, kau sungguh luar biasa...
warna indah laksana pelangi, penuh warna...
takkan hilang, takkan kusam dalam ingatan dan sanubariku...
aku merindukanmu, sungguh....
Datanglaaaaaaah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...