Rabu, 25 September 2013

Satu dan Dua Malaikat Baruku



Remang cahaya bulan, kini aku bersaksi
Bahwa bintang enggan menyapaku malam ini
Perlu kejujuran tingkat dewa? Aku sedikit kecewa
Yaa Tuhan, kenapa harus ibuku? Kenapa harus Bunda?
Dua sosok malaikat kecil temani hidupku
Hari asyik, tenangkan sel syarafku beberapa waktu lalu
Siapa sangka, malaikat kedua ternyata lebih bersahaja…
Aku yakin, kamu pasti bertanya-tanya, siapa dia?
Insan biasa, sepertinya, namun hatinya luar biasa
Semaikan berjuta ilmu tanpa malu walau terlihat mengganggu
Dengarkan sebentar!
Malaikat pertama itu kini telah kembali, menjauh
Dia diam, dan tanpa ungkapan seperti dulu…
Empat kursi ruang tamu ini pasti bisa menebak maksudku…
Darimana mereka tahu? Benda ini tak bernyawa bukan?
Prediksilah, tak bisakah kau coba menebaknya?
Adakah sesuatu telah kubisikkan pada mereka
Bukan itu jawabnya, cari tahu sampai kau mampu
Karena Tuhan dengan desis kecil di relung hatiku…
Bisikan halus tanpa suara telah kualunkan…
Walau tanpa sinar lampu, kilauan cahaya malam…
Dia tahu maksudku…
Dua malaikat itu, aku akan pilih yang pertama
Pun yang kedua, aku mencintainya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...