Lihat pesona diri, memukau? Jelas kau kalah!
Kau harus tau, bagaikan putra yang terbuang
Bukan, kau bukan ank pungut, sadari itu
Hingga daun ilalang pun enggan melihatmu
Pandang tak jelas, penuh noda…
Tersesat di tengah jalan, tahukah kau jalan pulang?
Sungguh ku tak sudi memberi tahumu
Percuma memberikan segalanya, kau bukan siapa-siapa untukku
Responmu pun selalu meragukan, aku tahu itu tidak penting
Panggilan sayang itu? Sandiwara? Pahamlah, itu tipuan belaka…
Ingat! Mereka itu, kasihan melirikmu…
Cinta itu? Jelas bukan hakmu, itu milikku…
Dan lagi, kami kasihan melihatmu, bukan sayang, camkan itu!
Jika dia? Mana aku tahu, sadar sinyal tanda kurang…
Kalau pun benar, itu karna jiwanya sedang mekar…
Tebakanku pernahkah kau tahu? Benarkah kau ingin tahu?
Percuma! Kau hanya akan memanggilku di sepanjang malam…
Memikirkan nasib malangmu, bagaimana? Kau siap?
Bisakah kau realistis? Sedikit saja…
Tanya pada bulan, ah dia malu, dia kasihan…
Apa kata bintang? Ah, dia hanya akan diam saja…
Angin akan tetap berhembus tanpamu, sadari lagi itu…
Peduli apa dia dengan nasibmu? Kamu seorang diri terbuang…
Berlalulah waktu, harus hanyut, sadarkan dirinya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar