Selasa, 24 September 2013

Sapu tanganku



Hujan, kini kau datang, tiba temani hariku,..
Tak deras namun terdengar begitu jelas suaramu,
Sapu tangan kau dimana?
Dulu kau begitu berarti, terlalu sayang kau tuk ku buang,
Namun kini kau menghilang!
Siapa? pada siapa akan ku adukan kuyupnya bajuku,.
Kini kau dimana? Siapa yang membawamu pergi, tinggalkanku,.
Dulu, kau selalu ada tuk menyeka air mataku,
Walau dirimu harus basah,dingin, kau bagitu setia, dulu!
Harus ku tanggung sendiri kini bebanku,
Kau sudah tak seperti dulu,
Kadang kau hadir, datang temani mimpiku, malam itu, begitu jelas,..
Namun, wujudmu terlalu sering menghilang, terlalu sulit kurindukan
Kau istimewa, penuh tawa
Masih ingatku pesanmu dulu,
Setiap kita punya warna, penuh goresan  suka
Rasa bahagia, senyummu selalu ada
Namun adakah kau tau? Dengarkan aku!
Warnamu terlalu bercahaya, kau istimewa, harapku ending kita kan bahagia, penuh tawa, miss u
Sapu tanganku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah dan Segala Kenangan Tentangnya

Imam Syafi’i pernah berkata, tidak ada istilah santai dan diam untuk orang yang memiliki akal dan adab. Maka tinggalkanlah kampung halaman...