Minggu, 23 Juni 2013

Ratapan Sepi Seribu Mimpi

Saat asa menemani di sudut ruang gelap
Kami tak berfikir sedetik pun untuk terlelap
Saat kami harus bangun dari sebuah angan-angan
Merangkai mimpi sejati yang tak hanya sekedar  pujian
Kami tak pernah lelah
Meski terkadang,keluh kesah slalu menari
Menyertai kami dalam sunyi
Dan saat pelupuk mata kami terpejam
Kami tertunduk menghias hati yang sedang muram
Kami akan terus berdiri
Melangkah pasti dengan ketegaran hakiki
Menghirup aroma kesejukan dari dalam diri kami
Sorot mata kami akan slalu bersinar
Menyingkirkan lara dan membuatnya menjadi bara api
Genggam tanganku erat
Dan mentari akan tersenyum mengiringi kami
Tak peduli meski ribuan nafas yang memandang kami
Kami akan terus berjalan. Melewati dinginya udara
Yang akan membawa kami dalam taburan jutaan permata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...