Senin, 24 Februari 2014

Penyesalan Sebelum Lulus

Tidak terasa ya sebentar lagi, jika Allah mengijinkan, kita atau lebih tepatnya aku sendiri akan meninggalkan kampus kebanggaan ini. Bukan karena tidak mau menetap di sini, tapi karena waktu kontrak untuk berada di sini sudah habis alias sudah harus lulus, hehehe... Kalian tahu tidak? Ternyata sebelum lulus ini aku masih menyimpan beberapa rasa penyesalan lho, itu karena aku merasa belum maksimal memanfaatkan bakat yang aku punya untuk bisa berprestasi seperti mereka. Ah, apa daya lah karena itu semua sudah tidak mungkin diulang. Sejak dari semester satu sampai sekarang aku seperti hanya menghabiskan waktu dengan percuma, nggak bisa maksimal. Mereka kok bisa ya menggunakan waktu seefesien mungkin? Hahaha, jadi iri kan sama mereka yang bisa mengukir banyak prestasi selama kuliah di kampus putih...
Hmmm, tapi tidak apalah, setidaknya aku sudah berusaha menjadi sejajar dengan mereka walaupun tidak terlihat sejajar banget, penting sudah ada yang dihasilkan. Buat semua yang masih punya banyak waktu di kampus ini, aku pesen deh ya, jangan sia-siakan waktu kalian di sini lho. Ingat, penyesalan itu datangnya di akhir lho, nggak pernah dia datang di awal. Kalian harus ingat bahwa kita kuliah di sini bayar mahal lho, masak nggak dimanfaatkan uang yang sudah kalian investasikan itu, atau mau kalah saing terus sama mereka? Sebenarnya hanya dibutuhkan sedikit kemauan lebih dan keinginan serta niat yang kuat untuk melakukan itu semua. Semua manusia sudah dibekali dengan kelebihan masing-masing, masalahnya kita aja yang mau apa nggak mengembangkan itu semua. Aku kalau melihat orang yang dapat beasiswa itu, sebenarnya aku kagum lho. Ada yang jadi asisten dosen, aku cemburu lho. Hah?! Waktunya aja yang sudah tidak mungkin kembali. Faktanya kita sama-sama diberi waktu 24 jam kok dalam sehari. So? Kenapa mereka bisa lebih dari kita? Ada apa dengan kita? Kok kita ketinggalan terus? Eh, silakan jawab sendiri aja!
Kalau kalian masih mau bermalas-malasan, maka rubahlah itu semua dengan mencoba menjadi orang yang rajin. Nggak mau? Ntar nyesel lho kayak aku gini. Sungguh, kagum dan amat memuji mereka yang bisa berprestasi di kampus, bukan hanya akademik tetapi juga non akademik. Hal itu jarang banget. Kan kebanyakan mahasiswa di kampus ini sukanya hedon, akademisnya? Emm, nggak tahu bagaimana.
(Gunakan waktu sebaik mungkin, kerjakan banyak hal positif dalam keseharianmu. Indahnya hidup ketika kita bisa berlelah-lelah dahulu dengan melakukan hal yang baik dan bermanfaat bagi orang lain)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...