Senin, 13 Agustus 2018

Bagaimana Menyikapi Suatu Musibah?


Pada setiap kejadian dalam hidup, Allah pasti sudah selipkan hikmah dan kebajikan. Entah untuk belajar dan diminta bersabar atau untuk menghargai yang namanya sebuah proses. Kadang sampai kita bingung harus memulai dari mana saat mood sedang tidak baik dan enggan melakukan apa pun. Sebagaimana yang pernah aku sebutkan sebelumnya, mengejar dunia dan isi apalagi sedang seabrek prosesnya ini sangatlah amat melelahkan. Kalau berharap kepada manusia, lalu kita tidak dapat menerima apa yang diberi, kecewa. Sudah berapa kali dikatakan, Allah-lah sebaik-baik tempat kembali. Then, alright, pada setiap kejadian tidak enak, tidak baik, dan mengesalkan, barulah kita kembali kepada Tuhan. Apa sebenarnya yang sedang dirasakan hingga mood bisa menjadi jelek seperti ini? Wallahu’alam.

Pada beberapa rentang kisah, kadang hati kecil saya menyayangkan. Kenapa harus terlalu terpaut dengan namanya berharap. Kenapa tidak mengerjakan sendiri sehingga tidak merasa sakit hati kala apa yang diinginkan tidak tercapai dengan baik. Yatuhan, seperti inikah rasanya. Jika ada yang bertanya, tanpa dan hilang pun akan biasa saja. I am an ambitious person, that I will reach I have dreamed. Sehingga, apa pun yang menghalangi apa yang mau aku capai akan selalu menjadi bagian dari sebuah rasa benci. Lalu, bagaimana menyikapi sebuah musibah? Ya, kembali kepada Allah. Aku tidak ingin mengerdilkan apa yang sudah aku peroleh, melalui pendidikan hingga tahap seperti sekarang tidaklah mudah. Dan tidak ada mimpi yang harus terkubur, aku dengan ambisiku masih tetap berdiri kokoh menjadi bagian yang akan terus menghiasi sisa hidup yang akan berjalan.

Lalu, bagaimana menyelesaikan semuanya? Entahlah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Kisah Kilas Balik

Ada seorang anak yang hidup di desa dan tinggal bersama keenam saudaranya. Anak laki-laki ini amat berbeda. Ia dibesarkan dengan lingkunga...