“Semua yang kamu butuhkan, akan Allah
berikan di saat yang tepat, percayalah!”
Ya Tuhan, terima
kasih untuk nafas yang masih gratis ini. Sungguh, perjalanan ke Pontianak ini
adalah perjalanan yang tak pernah terlintas dalam benakku sebelumnya. Dari beberapa
kampus yang aku kirimkan lamaran di bulan Desember lalu, sungguh aku telah meminta
pada Tuhan agar Dia menempatkanku di pulau Jawa. Lokasi yang sudah membuatku
begitu nyaman dan menikmati hidup dengan tenang. Keramahan manusianya yang
sudah tidak lagi diragukan, kebaikan orang sekitar yang selalu membuat hati
terasa nyaman. Dan semua tentang keindahan tinggal di pulau jawa. Ya, dalam do’a
di akhir malam-malam panjangku di awal Januari lalu, aku meminta agar Ia
memberikanku rizki untuk bisa duduk dan bertahan lebih lama lagi di pulau jawa.
Dengan penuh harapan aku meminta padanya agar memberikanku tempat yang
membuatku bisa berkembang.
Ah, Allah itu
selalu penuh surprise. 11 Januari aku dapat email sebagai tanda bahwa aku
diterima menjadi dosen muda di Universitas Tanjung Pura Pontianak. Dalam gelisah
mencoba menentukan pilhan hidup. Benarkah harus ke Kalimantan? Melepaskan genggaman
Indonesia Mengajar yang sudah aku kejar mati-matian, meluangkan waktu untuk
menulis 18 halama esai demi bisa menjadi Pengajar Muda. Lagi-lagi, Allah
memberikan hikmah bahwa Ia tidak sedang tidur dalam menentukan nasibku. Dengan hati
ikhlas dan bismilah, akhirnya di 31 Januari aku memberanikan diri untuk mencoba
tempat baru. Ya, Pontianak akan menjadi saksi perjalanan hidup baru yang akan
memberikan banyak pengalaman dan pelajaran.
Kejadian luar
biasa yang pertama aku alami disini adalah naik gojek yang drivernya super
ramah. Dimana mana memang banyak sekali orang baik, aku aja yang agak jahat
sama orang lain, wkakakaka. Tidak hanya sampai disitu, ternyata kos di
Pontianak ini juga asik, deket dengan tempat makan, deket dengan masjid, deket
dengan indomart, deket dengan kampus, kurang apalagi? Alhamdulillaah sekali,
baru tiga hari tinggal di Pontianak langsung merasa betah. Semoga saja adalah
awal yang baik. Belum habis nikmat Tuhan yang terindah, Dia kirimkan lagi
rekan-rekan dosen muda yang menyenangkan, yang baik, yang kompak dan yang bisa
saling mengerti satu sama lain. I’m feeling so blessed dikelilingi oleh
manusia-manusia luar biasa yang baik dan berjiwa tangguh menatap masa depan. Bagaimana
kawan, keseruan apalagi yang akan kita lakukan hari ini, hari esok, dan
hari-hari berikutnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar