Terhitung
untuk kali ini, di tanggal 11 April 2016 untuk kedua kalinya aku mengunjungi
Banda Aceh. Tujuan utama saat itu adalah mengikuti seleksi PPAN tingkat
provinsi, meski dalam hati sebenarnya sudah sadar diri bahwa selalu ada yang
tidak wajar jika seleksi di tataran Aceh. Allah membenarkan itu semua, saat
hari H, sebelum memasuki ruang kelas tempat tes berlangsung, kami diberi kode
bahwa yang sudah pernah exchange bakal jadi pertimbangan internal panitia
nantinya dalam memutuskan hasil akhir PPAN Aceh 2016. Dengan soal yang biasa,
masih anak HI banget, pertanyaan seputar ASEAN, Aceh, dan pengetahuan umum
lainnya, sepertinya meski tidak benar semua jawaban saat itu, tapi patut
dipertimbangkan. Tapi, hasil ternyata berkata berbeda, namaku tidak ada dalam
ChiYEP ketika pengumuman sudah keluar. Dengan hati yang berat meninggalkan
Banda Aceh. Kecewa? Tidak. Karena meski belum lolos ke tahap selanjutnya, aku
sudah mengunjungi beberapadestinasi wisata di Aceh, mesuem Tsunami, PLTD Apung,
pantai dan masjid raya sembari menikmati pemandangan khas Serambi Mekkah. Menikmati makan nasi padang dengan rasa yang khas, mie Aceh, es, dan kuliner lain yang terdapat di seputaran Darussalam. Waktu berlalu, setelah beberapa hari meninggalkan Banda Aceh, aku kembali menjejakkan kaki ke Medan bergegas menuju Jakarta untuk memulai karir dan tinggal disana. Semua keperluan sudah aku persiapkan, surat pindah, dll. Kejadian aneh sempat menimpaku saat hendak bergegas mandi dan bersiap untuk meninggalkan loket bus HI. Entah salah dan dosa apa yang aku lakukan, tetiba ada dua sosok aneh yang mencoba menguji imanku saat itu. Dengan sisa nafas dan istigfar, aku meninggalkan loket dan mencari tempat yang lebih aman untuk melindungi sisa iman didalam dada ini. Take off dan landing hingga menikmati dua jam di atas taksi ibukota. Tapi ternyata nasb berkata lain, sesampainya di Jakarta, rumah yang begitu besar serasa penjara, aku tidak diperbolehkan keluar untuk menikmati Jakarta. Ada banyak hal rancu yang aku temukan disana, hal yang sudah tidak bisa lagi dinalar oleh logika. Dengan berat hati, aku pamit untuk mencari tempat terbaik dan saat itu aku memilih kembali ke Yogyakarta. Dua jam di atas GOJEK bolak balik pasar minggu Depok, akhirnya sampai di loket bus dengan kondisi basah kuyup dan menikmati perjalanan dengan baju basah, sepatu basah, dan badan yang sudah minta disiram air. 10 jam perjalanan, mendaratlah di Jogja, ketemu lagi sama adik kos yang sudah seperti adik sendiri, masuk kamar, istirahat sebentar, langsung cabut ke Kaliurang untuk menghadiri pesta. Di saat itulah, untuk pertama kalinya aku mengenakan pakaian adat jawa, bak lagi mendalang bersama Mas Yogi anak Lampung dan Cah Bengkulu. Tidak tahu ada apa dengan Jogja, hati selalu nyaman untuk menikmati jalanan malam, meski macet, meski hujan, selalu ada cerita indah. Belum lagi kalau bertemu Bapak, Ibu mbak Mila, pecah suasana menceritakan sesuatu yang mengundang gelak tawa. Bapak selalu memberi kode untuk shalat berjama'ah, masya Allah. Meski har itu melelahkan, tapi seru bisa bertemu dengan anak-anak yang super pecah, baik, dan juga keluarga mbak Mila yang bikin perut selalu diputer-puter karena ketawa. Malam itu, makan di depan kamar, di atas teras, enak, nyaman, suasananya hangat, dan yang pastinya bahagia. Kalau kata orang Jogja selalu memanggil setiap pengunjungnya untuk kembali, itu benar adanya. Kegagalan di Aceh, keseraman cerita di loket bus HI Medan, susana mencekam di Jakarta, akhirnya hilang dan sirna setelah pancaran sinar mentari di Jogja. Bertemu geng lama, geng kos, geng MIHI, dan bercengkrama. Alhamdulilaah, terima kasih Tuhan.
Jika bisa bermanfaat di usia muda, lalu mengapa menunggu tua? Kita adalah apa yang kita kerjakan, kita dengarkan, dan kita katakan berulang-ulang. Don't be same, be better! Blog ini berisi mengenai keilmuan HI, motivasi perjalanan hidup, pengalaman, dan tulisan cerpen. Semoga bermanfaat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Krisis Hubungan Diplomatik Meksiko – Ekuador
Krisis diplomatik antara Meksiko dan Ekuador yang baru saja terjadi merupakan peristiwa yang memperlihatkan kompleksitas hubungan antarneg...
-
Diplomasi koersif merupakan salah satu dari banyak jenis diplomasi yang masih terus eksis hingga saat ini. Karakter dari diplomasi ini a...
-
Negosiasi merupakan suatu proses komunikasi dimana terdapat dua pihak dengan sudut pandang yang berbeda yang berusaha menyamakan persepsi da...
-
Konflik merupakan tindakan yang menghalangi, mengganggu, dan menghambat pihak lain. Konflik bisa terjadi di kelompok masyarakat atau pun l...
-
Salah satu kegunaan dari teori dalam studi hubungan internasional adalah untuk pengetahuan kontemplatif yang diturunkan dari tatanan dasar d...
-
Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang selalu dalam keadaan baik-baik saja. Setiap orang yang masih bernafas, mereka hidup dan berjuan...
-
Agar dapat memetakan fenomena mengenai subjek dan objek analisis dalam studi hubungan internasional, diperlukan adanya indikator yang dija...
-
Tidak perlu resah ketika keluarga dan sanak kerabat tidak mendapatkan ranking satu, tapi resahlah ketika mereka justru telat bangun untuk sh...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus