Tulisan ini adalah hasil komparasi dua lagu yang
selalu bakal gue otomatis galau kalo lagi dengerin ato gak sengaja denger dua
lagu itu. Liriknya emang mellow, dan I don’t know why, setiap kedengeran dua
lirik lagu itu, konsentrasi gue langsung buyar, semacam keinget kisah romantis.
Tapi sebenarnya, gue juga mengakui kalo kita masih merasa galau atau gelisah
dan sejenisnya berarti kisah masih normal, which is dalam hidup pasti kita gak
bakal bisa kepisah sama yang namanya cinta, betul kan? Angkat tangan kalo
setuju, kan karena kita normal, kepikiran masa depan, seketika kita menjadi
gelisah dan tak karuan. Tapi, jangan sampai keseringan juga, itu gak baik juga
buat kesehatan.
Penasaran kan dengan dua lagu tersebut? Okee,
sekarang gue kasih tau, lagu yang pertama adalah lirik lagunya Judika yang
judulnya Sampai Akhir.
Kasih
ku berjanji selalu menemani, saat kau bersedih, saat kau menangis
Kan
kujaga segenap cinta yang ada untukmu
Selama
nafasku masih berdetak dan jantungku trus memanggil indah namamu, takkan pernah
hati ini terpisah sampai akhir hidup ini.
Secara lirik
sebenarnya biasa aja, tapi you know musiknya membuatku kita gak bisa
kemana-mana eh, membuat kita betah buat mendengarkannya sampai habis. Aslinya tadi
tuh cuma niat beli makan aja di depot, tapi pas denger lagu itu semacam ada
suara hati yang ingin terkuak keluar dan pergi jauh mencari seseorang untuk
dibawa ke penghulu, wkakakaka. *Amit2!
Gue sendiri
suka sama lagu ini karena pas kerja di BKMA banyak banget kisah yang pake latar
lagu ini, adeh, susah buat diungkapkan disini, gak bakal kelar sehari semalam,
mau lue begadang demi cerita tsb? Gak kan?
Baiklah,
sekarang kita beralih ke lagu yang kedua, adalah lagu yang memang punya kisah
tersendiri buat gue saat dulu sedang belajar alias baca-baca skripsi di danau
kampus UI. Yakni lirik lagu Adera dengan judul melukis bayangmu. Masak iya pas
gue di UI sama Monas mau melukis bayang-bayang di sono? Yang ada malah gue
dikejar security lagi. Anyway, permintaan lue pas gue lagi duduk-duduk di taman
UI udah gue ikhlaskan kok. Biar Tuhan yang jawab dan membuktikan siapa yang
paling benar dalam berkisah antara kita, apakah gue yang berdrama, atau justru
lue yang memang susah buat ngatain yang sesungguhnya kalo kita memang susah
buat barengan. Haddeeeh, barusan gue nulis apaan ya? Kok kayak script sinetron
begitu, kata-katanya susah buat di rem. Gimana liriknya? Berikut gue tulisin
khusus buat lue, cekidot
Ku melintas pada suatu masa
ketika ku menemukan cinta
Saat itu kehadiranmu memberikan
arti bagi hidupku
Meskipun bila saat ini kita
sudah tak bersama lagi
Ada satu yang kurindu, kehangatan
cinta dalam pelukanmu
Biarkan aku melukiskan bayangmu
karena semua mungkin akan sirna
Bagai rembulan sebelum fajar
tiba,
kau selalu ada walau tersimpan
di relung hati terdalam
Sudah galau
belum? Galau kali kau kan? Inilah lagu yang buat aku galau saat belajar skripsi
tahun lalu di danau UI. Lirik lagunya nusuk, semenusuk ketika teringat kenangan
saat kerja di DPPM, kami rebutan buat mendengarkan lagu ini setiap hari. Gak percaya
kau kan? Mana percaya, soalnya kau tak ada disitu waktu tu. Gak, tapi emang
beneran deh, kadang cinta itu aneh ya, karena mendengarkan lagu aja bisa
galaunya berkepanjangan. Gara-gara liat photo aja bisa gelisah gak karuan,
gara-gara suatu kejadian, kita bisa diombang-ambingkan memori masa silam yang
sebenarnya sudah tidak elok untuk dibahas dan diingat-ingat yakan? Karena masing-masing
kita juga udah berjalan sendiri-sendiri, menapaki kisah masa depan tanpa
melirik seperti pernah peduli, mendiamkan seperti memang ada suatu hal yang
ingin dilupakan, atau justru karena kenangan yang menumpuk sehingga kita susah
untuk saling bersahut-sahutan? Lebih jauh ingin aku katakana, bahwa jarak
adalah musuh paling hebat yang sulit untuk bisa kita kalahkan. Belum lagi rasa
gengsi yang bertumpuk sehari demi sehari, menimbun benih kelukaaan dan takkan
pernah dihentikan. At least, gue Cuma mau bilang aja, intinya jodoh itu takkan
ketukar, jodoh itu akan dipertemukan, dan jodoh itu pasti saling bersamaan. Mau
dijaga sampe mati juga kalo memang gak jodoh kita mau bilang apa? Teruntuk memori
akhir November yang pernah kutulis, kamu apa kabar? Masihkah kau mau menjadi
Lovember yang selalu akan kunantikan hingga nanti kita dipertemukan dalam
ikatan syah lahir bathin? (Maak tulisan ini makin gila)
*Meski jarak
menjadi penghalang, kita masih bertemu di dalam mimpi indah, sampai nanti kita
saling berpegangan tangan, kau senderkan kepalamu kebahuku saat kita sudah
dalam jalinan halal. Semoga kau selalu dalam lindungannya ya, aamiin. Bye bye…
True story
written by request from one of my best friend. Not my story anyway. So, don’t judge
me more and more!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar