Bagiku, senja dan
hujan menyimpan senandung liar yang membisikan 1001 kisah. Tiap tetes hujan
yang jatuh dan dentingan angin merdu berbisik lembut menyanyikan nyanyian alam
yang membuat kita rindu mengendus bau tanah basah. Bulir-bulir air yang jatuh
menapak diatas daun, mengalir lurus menyisakan sebaris air di dedaunan, sejuk
mirip embun.
Melodi hidup, aku
menyebutnya seperti itu. Tentang semua ketenangan yang bisa kudapatkan tanpa
harus memikirkan apapun. Pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, bertemu
manusia baru, jatuh hati hingga merenggut relung rasa yang selama ini kosong
tanpa makna. Kau, telah mencuri isinya hingga aku bisa lupa pada sang pencipta.
Di sepanjang malam mataku sult terpejam karena sedari senja engkau bercerita
dengan mata sayu dan bibir terus terkatup-katup mengungkapkan cinta. Kadang melihatku
aku tersipu, sebaik itukah makhluk yang Tuhan berikan untuk menemani hariku?
Tuhan, maha baik begitu katamu. Duduk berdua, saling tatap lama, lalu berkabar
bahwa hati kita milik semesta. Tentang senja yang selalu kita puja dan hujan
yang menjadikan satu sama lain saling cinta. Kemarin dengan wajah merona engkau
memanggil namaku terbata-bata. Seperti antara A hingga Z atau E hingga S.
Begitu kah maknanya? Tanya semestamu cinta!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar