Pada setiap kejadian dalam hidup, Allah pasti sudah selipkan hikmah dan
kebajikan. Entah untuk belajar dan diminta bersabar atau untuk menghargai yang
namanya sebuah proses. Kadang sampai kita bingung harus memulai
dari mana saat mood sedang tidak baik dan enggan melakukan apa pun. Sebagaimana
yang pernah aku sebutkan sebelumnya, mengejar dunia dan isi apalagi sedang seabrek prosesnya ini sangatlah amat melelahkan. Kalau berharap kepada
manusia, lalu kita tidak dapat menerima apa yang diberi, kecewa. Sudah berapa
kali dikatakan, Allah-lah sebaik-baik tempat kembali. Then, alright, pada
setiap kejadian tidak enak, tidak baik, dan mengesalkan, barulah kita kembali
kepada Tuhan. Apa sebenarnya yang sedang dirasakan hingga mood bisa menjadi
jelek seperti ini? Wallahu’alam.
Pada beberapa rentang kisah, kadang hati kecil saya menyayangkan. Kenapa harus
terlalu terpaut dengan namanya berharap. Kenapa tidak mengerjakan sendiri
sehingga tidak merasa sakit hati kala apa yang diinginkan tidak tercapai dengan
baik. Yatuhan, seperti inikah rasanya. Jika ada yang bertanya, tanpa dan hilang
pun akan biasa saja. I am an ambitious person, that I will reach I have
dreamed. Sehingga, apa pun yang menghalangi apa yang mau aku capai akan selalu
menjadi bagian dari sebuah rasa benci. Lalu, bagaimana menyikapi sebuah musibah?
Ya, kembali kepada Allah. Aku tidak ingin mengerdilkan apa yang sudah aku
peroleh, melalui pendidikan hingga tahap seperti sekarang tidaklah mudah. Dan tidak
ada mimpi yang harus terkubur, aku dengan ambisiku masih tetap berdiri kokoh
menjadi bagian yang akan terus menghiasi sisa hidup yang akan berjalan.
Lalu, bagaimana menyelesaikan semuanya? Entahlah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar